Welcome to my site :)

Friday, August 14, 2015

Bad Holiday [8]



                “Bruk.. “ tubuh Billy terjatuh di lantai . Darah segar segera membanjiri lantai . Mark terdiam mematung di tempat . Satu lagi teman dekatnya .. hilang .


                “Apa yang kalian lakukan di rumahku ? “ suara pembunuh itu pun menggema memenuhi ruangan di rumah itu . Berat kejam dan dingin, dengan golok di tangan kanannya yang berlumuran darah Billy itu dia mulai mendekati Kate dan teman-temannya . “Kalian akan menemani istriku ! HAHAHAHA ! “

“Lari !!! “

                Mark mengajak teman-temannya pergi meninggalkan rumah itu dan mayat temannya . Mark menangis dan terus menangis . Dia sangat sedih, dia tak kuasa menahannya . Meninggalkan mayat temannya itu, dia tidak menginginkan hal itu . Tapi, dia masih ingin teman-temannya yang masih hidup selamat . Mereka terus berlari dan berlari menjauhi rumah itu .

                Kedua teman dekat Mark kini meninggalkannya di hutan ini . Bahkan Jane dan Kate pun dapat merasakan kesedihan Mark yang amat mendalam . Hingga mereka merasa bahwa mereka aman, mereka berhenti berlari untuk beristirahat sebentar .

                “ Mark .. aku tahu kau bersedih . Aku dapat merasakannya, kita dapat berdoa untuknya . Hapus air matamu itu.. Mark.. “ Kate mendekati Mark dan menghapus air matanya . Michael dan Jane ikut mendekati Mark dan berusaha untuk menghiburnya . Tapi tetap saja dia tidak dapat berhenti menangis dan terdiam . Terlebih sekarang mereka berada di tengah hutan yang menyeramkan ini, Mark masih terus tidak bersuara .

                “Aku kedinginan.. “ ucap Jane . “Em, aku akan mengumpulkan beberapa ranting kayu untuk membuat api . “ Michael segera berdiri dan mengambil beberapa ranting kayu di sekitarnya dan mengeluarkan pematik dari saku celananya .

                Api pun menyala, yah setidaknya mereka hangat dan memiliki penerangan . “Jane .. terima kasih telah menyelamatkan kami . “ Mark berbicara dengan lirih . “Seandainya aku tidak banyak tanya dan mengikutimu .. mungkin Billy selamat . “ Mark menutup wajahnya lagi untuk menyembunyikan tangisnya  . “Ini semua bukan salah siapa-siapa, Mark . Jangan bersedih, Billy tidak menginginkan kau bersedih . Dia tidak akan tenang . Kita harus selamat, untuk Billy dan teman-teman lainnya . “ ucap Michael sambil merangkul Mark .

                Kata-kata Michael dapat membuat Mark tenang . “Yah, thank you bro . Kupikir kau benar . Aku tidak ingin kepergian mereka sia-sia . “ Mark menghapus air matanya . Semua tersenyum melihat Mark dapat menenangkan dirinya . “Go go semangat ! “ Kate ikut menyemangati Mark . Mark tersenyum melihat perempuan yang disukainya itu menyemangatinya . Kini Mark baik-baik saja .

                “Pembunuh itu .. hei, aku penasaran bagaimana keluarga kecil itu disiksa olehnya . Apakah kau mengetahuinya, Jane ? “ tanya Mark sembari mendekatkan tangannya ke api . “Em.. kejam sekali .. aku tidak yakin kalau arwah mereka akan tenang . Benar-benar mengerikan .. bahkan aku berharap untuk tidak pernah mengetahuinya . Ini diluar batas kemanusiaan .. “ Jane menutup wajahnya . “Baiklah cukup untuk membuatku semakin penasaran, sekarang tolong ceritakanlah .. “ pinta Mark .

                “Ini dirahasiakan, namun informasinya bocor dan artikel itu kini sudah dihapus juga .. Keluarganya dibantai dengan sadis tanpa rasa kasihan sedikit pun . Anak anak mereka diikat dan dimasukkan ke dalam karung, pembunuh itu memilih untuk menyiksa orang tua mereka dahulu . Sang istri digantung dengan rambutnya dalam keadaan hidup dan suaminya didudukkan di depannya dalam keadaan tangan dan kaki terikat . Pembunuh itu memilih untuk membunuh sang istri di depan suaminya . Pertama-tama dia melukai kakinya, membuat sayatan panjang sehingga sang istri menjerit kesakitan . Kemudian, dia menarik kakinya sehingga rambutnya tertarik . Pembunuh itu mulai menyayat kecil tubuh sang istri, lalu menyiraminya dengan garam setelah itu mengabaikannya. “

                Kate dan Mark bergidik ngeri, sedangkan Michael memasang ekspresi terkejut atas apa yang telah di dengarkannya . “Sang istri dalam keadaan masih hidup, melihat anaknya dikeluarkan . Dalam posisi saling membelakangi anak mereka diikat dengan tali tambang . Kemudian, tanpa basa basi pembunuh itu langsung mencongkel mata anak laki-lakinya . Anak laki-laki itu pun menjerit dan menangis tanpa henti . Dilanjutkan ke anak yang perempuan, gadis kecil itu kehilangan lidahnya . Pembunuh itu memotong lidahnya kemudian melemparkannya ke depan ibu sang gadis kecil itu . Ibunya pun menangis sejadi-jadinya, namun pembunuh itu tetap mengabaikannya . Kemudian dia pun mengiris kedua telinga dari anak-anak itu namun tak sampai lepas, lukanya terbuka mengangah . Aku pun tak sanggup membayangkannya .. “ Jane mulai menutup matanya .

                “Terakhir, suaminya dibunuh dengan siksaan yang lebih menyedihkan . Tiap-tiap ruas jari sang ayah dipotong menggunakan pencabut paku . Setelah itu dia memotong lengan kanan sang ayah dan menyayat daging lengan kirinya sampai terlihat tulangnya . Istrinya menjerit-jerit melihat suaminya berteriak-teriak kesakitan . Namun, pembunuh itu mengabaikannya . Setelah itu, langkah akhir yang dia ambil untuk menyelesaikan pembunuhannya adalah menarik kaki sang istri hingga rambutnya lepas dari kepalanya, menyeretnya bersama anak-anaknya ke tepi jurang . Kemudian membawa sang suami yang masih di kursinya ke tepi jurang juga, lalu menendang keluarganya jatuh ke dalam jurang sambil tertawa . “

                Kate mulai tidak bisa mengendalikan ketakutannya . Ingin memeluk tapi ia bingung ingin memeluk siapa , Jane terlalu horror untuk ia peluk . Dia memutuskan untuk memejamkan matanya dan menutup wajahnya . “Setelah itu, dia memukul-mukuli sang suami dengan pukulan yang amat keras hingga akhirnya suaminya tewas sebelum ia menjatuhkannya ke dalam jurang . Dia pun tanpa merasa berdosa menjatuhkan tubuh pria malang itu ke dalam jurang gelap itu . Cerita ini .. berasal dari pengakuan yang didapatkan darinya . Jadi.. begitulah .. hiiiiiiii~ “ Jane langsung loncat dan memeluk Kate .

                “E-eeeeh .. kok malah kamu yang loncat ? Harusnya akulah pemilik ekspresi ketakutan itu.. dasaarr . “ ucap Kate terkejut . “Hihi.. aku pun tidak dapat menahan rasa takutku jika aku menceritakan hal itu kepada kalian . “ alasannya . “Itu benar-benar mengerikan, Jane . Terlebih lagi kau menceritakannya setelah kita bertemu dengannya .. “ ucap Mark . “Bukankah kau yang memintaku … “ sahut Jane . “Sudahlah, dongeng dari Jane sudah selesai . Hahaha, sekarang waktunya tidur , ayo . “ ajak Michael .

                “Owch kita benar-benar akan tidur di tengah hutan ? Pagi akan terasa lama sekali .. “ ucap Jane . “Hutan ini benar-benar terkutuk . Kita akan selalu ada dalam masalah mau dimana pun kita berada . “ ucap Mark melirik telepon genggamnya . “Apakah itu masih berfungsi ? “ tanya Michael . “ Rusak, karena kehujanan tadi . Aku ingin melihat jam.. argh .. “ Mark menggeram . “Sudahlah, kita lewati malam ini dengan tidur di sini . Mungkin.. tidak apa-apa . Hewan malam yang ada di hutan rata-rata terbang . Kurasa mamalia akan tidur di waktu seperti ini . “ jelas Kate .

                Mereka saling memandang kemudian mengangguk tanda setuju . Kemudian membersihkan tempat mereka dari ranting-ranting dan batu-batu kecil . Mereka berbaring melepas lelah . Tak lama kemudian, mereka tertidur . 
Previous : Bad Holiday part 7

No comments:

Post a Comment