“Slash..” Nina mengiris kaki Chelsea
. “Aaaaa—“ “Chelsea , kau tidak apa-apa ? “ Kate berusaha mendekati Chelsea
namun Mark lagi lagi menarik Kate . “Jangan mendekat . Lihatlah matanya ! Dia
tidak akan mendengarkanmu, begitu juga Nina . Kita harus menunggu emosi mereka
membaik, saat ini mereka sedang di kondisi terburuk mereka . “ Mark , anak
laki-laki nakal yang selalu membuat masalah itu kini benar-benar khawatir
kepada teman temannya terutama Kate . Kate merasa nyaman, kini ia menurut
kepada Mark .
“Kau bisa apa ? Berdiri pun tak
sanggup . Dasar lemah ! “ Nina mengiris kaki Chelsea yang sebelah lagi .
Chelsea hanya bisa menjerit . Darah segar bercampur air hujan mengalir dari
luka di kakinya . Teman-temannya tidak dapat menyelamatkannya dari Nina yang
sudah kerasukan . “Sekarang, katakan selamat tinggal kepada dunia . “ Nina
mulai mendorong Chelsea supaya jatuh ke jurang . Oh tidak , dia benar-benar
serius . “Tidaaaakkkk !!! Nina, hentikan Nina !! “ Teman-temannya kini mulai
bergerak namun terlambat, Chelsea sudah jatuh .. tapi ..
“Apa yang kau lakukan, bodoh !
Lepaskan aku !! “ Nina berteriak kepada Chelsea . “Apa yang kulakukan ?
Tentu saja aku mencoba untuk membunuhmu
. Jika tidak karena itu, aku juga tidak mau memegang kakimu yang busuk ini .
Haha .. “ Chelsea masih sempat tertawa saat itu . Semuanya berlari hendak
mengulurkan tangannya kepada Nina agar Chelsea juga ikut naik, namun tampaknya
Chelsea tidak menginginkan hal itu . Matanya yang hitam pekat kini berubah
menjadi abu-abu . Dia kehilangan orang yang sangat disayanginya itu . Air mata
terus mengalir dari kedua matanya itu, senyum polos kini menghiasi wajahnya . Ia
terus berusaha menarik kaki Nina hingga teman-temannya sampai di tepi jurang,
Chelsea tersenyum kearah mereka .
“Chelsea, bertahanlah . Kami akan menyelamatkan
kalian . Nina, pegang tanganku . “ Michael menawarkan diri . “Aku tidak butuh
bantuanmu, dasar bodoh . “ Nina malah memarahi Michael . “Hei, kutubuku .
Seperti apa katamu, aku akan mengatakan selamat tinggal kepada semuanya . Aku
akan bertemu Luna sebentar lagi .. “ air mata mengalir dengan derasnya menuruni
pipinya yang kotor terkena lumpur . “Hei , teman-teman .. terimakasih atas
semuanya . Selamat tinggal . “ Chelsea menarik kaki Nina dengan kuat sekali
lagi dan.. mereka berdua terjatuh .
Semua mematung, angin berhembus
dengan kencang, hujan yang turun dengan derasnya seolah olah mengerti akan
situasi yang sedang mereka alami, air hujan menyembunyikan air mata mereka .
Tidak ada yang berbicara dan tidak ada yang percaya, teman mereka hilang satu
persatu . Mereka takut . Takut akan kehilangan teman mereka lagi, atau takut
bahwa salah satu dari mereka adalah selanjutnya . Gemuruh petir dan rintikkan
hujan menjadi musik yang menemani malam mereka yang terkutuk itu .
Next : Bad Holiday part 7
Previous : Bad Holiday part 5
No comments:
Post a Comment