Welcome to my site :)

Monday, July 27, 2015

Bad Holiday [4]



                Mark, Billy, Luna, Chelsea dan Nina menyusul .  ‘’Apa yang terjadi, Kate? Kudengar kau menjerit jadi kami ikut datang kesini . ’’ Luna bertanya kepada Kate . Kate sambil menutup wajahnya menunjuk dua ekor harimau yang sedang memakan Leo . ‘’A-apa yang.. terjadi dengan Leo..’’

                 Billy ikut menutup mulutnya dengan dua tangan . Tubuh Leo hancur dimangsa harimau, kini tubuhnya tidak berbeda dengan daging babi potong yang biasa mereka lihat ketika sedang berbelanja dipasar . Bahkan, lebih buruk lagi karena tubuh Leo benar-benar hancur di koyak oleh gigi-gigi taring harimau tersebut . ‘’Blurrghh~..’’ Chelsea muntah . Dia tidak kuat melihat pemandangan mengerikan itu, air mata segera mengalir membasahi pipinya . Mereka semua menangis .

                 ‘’K-kita tidak dapat terus-terusan disini.. kita ikhlaskan kematian mereka berdua . Tyrell dan Leo . Semoga mereka dapat tenang disisi-Nya . ’’ ucap Michael menenangkan teman-temannya. Mereka semua dapat tenang, ya mereka dapat tenang .. tapi itu semua tidak cukup untuk menghilangkan rasa sedih dan ketakutan mereka yang mendalam .  Malam hampir tiba sebentar lagi dan mereka masih belum menemukan tempat istirahat yang aman .

‘’Hey.. bisakah kita mencari tempat istirahat sekarang? Ini sudah mulai malam, dan.. aku tidak ingin berakhir seperti Leo.. ‘’ ucap Billy sambil menghapus air matanya . ‘’Baiklah, ayo kita mencari tempat istirahat . Hei, Jane . Kau bercerita tentang masalah di hutan ini sebelum kita kecelakaan . Apakah kau mengetahui sesuatu yang ada di dalam hutan ini ? Misalnya letak sebuah tempat dimana kita dapat beristirahat .’’ tanya Mark kepada Jane . ‘’Emh.. aku tau. Aku telah menyelidiki hutan ini lewat internet . Ada sebuah rumah yang ditinggalkan disini, tapi.. rumah itu disegel oleh polisi karena disana lah keluarga yang kuceritakan tadi disiksa sampai mati.. ’’  ucap Jane menjelaskan .

‘’Antarkan kami kesana, Jane . Apakah kau tahu dimana letaknya ? ’’ tanya Mark dengan suara tegas . ‘’H-hei, Jane sudah bilang kan kalau rumah itu disegel polisi karena itu tempat penyiksaan keluarga yang tewas dibunuh itu, kan ? Mengapa kau mau membawa kami kesana ? ’’ protes Luna . ‘’Tidak ada tempat lain, kan ? Daripada kita di hutan sampai malam . Apa kau mau berakhir seperti Leo ? Mau bagaimana pun tempat itu satu-satunya tempat istirahat untuk kita di malam yang mengerikan ini ! ’’ balas Mark . ‘’Jadi, Jane.. dimana tempatnya ? ’’ tanya Michael . ‘’Chael? Kau setuju dengan Mark? ’’ tanya Kate heran . ‘’Yah, kurasa Mark benar . Mau dimana lagi ? Disana lah tempat yang lebih aman daripada di tengah hutan .’’ jelas Michael . ‘’Emh.. tidak jauh dari sini.. kira kira 40 meter dari sini.. yang kutahu rumah itu dekat dengan sebuah jurang .’’ ucap Jane . ‘’Jurang ? Kalau begitu sebelum kita kehilangan cahaya kita harus mencari celah cahaya, jika kita menemukannya disitulah jurangnya . Ayo ! ’’ ajak Mark.
Semua mengikuti Mark .

***

                ‘’Hei.. Jane! Mengapa pemilik rumah memilih membangun rumah itu di dekat jurang ? ’’ tanya Chelsea penasaran . ‘’Sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya kepada kalian, tapi.. rumah itu adalah milik pembunuh itu . ’’ ucap Jane sambil menunduk . ‘’A-apa?’’ Billy terkejut . ‘’Katanya, istri pembunuh itu menyukai alam sehingga sang istri meminta suaminya membangun rumah disana . Sang istri sangat senang dapat mendengar kicauan burung dipagi hari, menghirup udara segar kapan saja dan juga tempatnya tidak terlalu gelap karena lokasinya berada di dekat jurang yang pohonnya tidak terlalu banyak . Hingga suatu hari, sang istri mengetahui bahwa dia tidak dapat mempunyai anak karena mengidap kanker rahim . ’’ cerita Jane.

                ‘’Hee.. kasihan sekali. Sedih pasti rasanya..’’ Luna berkomentar . ‘’ Yah .. dan lalu..’’ Jane melanjutkan ceritanya . ‘’Istri pembunuh itu pun melompat ke jurang itu setelah menangis mengetahui faktanya bahwa dia tidak dapat memiliki anak . Suaminya pun menjadi gila, dan.. ia menjadi pembunuh . ’’ ‘’Heh ? bunuh diri ? Jadi.. pembunuh itu, psikopat ? ’’ Michael bertanya sampai dua kali karena terkejut . Jane mengangguk tanda iya . ‘’Dia menyiksa korbannya tanpa ampun, dan parahnya lagi.. dia menjelaskan kepada polisi bahwa korban-korbannya adalah orang yang akan menemani istrinya di dasar jurang yang gelap itu . ’’Jane menjelaskan lebih detail . ‘’ Eh? Jadi dia .. membunuh dengan dasar keinginan menemani istrinya itu ? Kasihan sekali..’’ Mark ikut bersimpati . ‘’Hm..’’ Jane mengangguk untuk yang kedua kalinya .

                ‘’Ahaha.. Jane! Seperti biasa kau memang hebat, kau benar-benar menyukai hal-hal horror ya !’’ Kate menepuk pundak sahabatnya itu . Jane tersenyum memandang Kate . ‘’Eh.. by the way apa yang terjadi pada pembunuh itu sekarang ? ‘’ Chelsea bertanya lagi . ‘’Pembunuh itu melompat ke dasar jurang juga ketika polisi akan menangkapnya . Tidak ada kepastian dia mati atau tidak . Tapi, jurang itu benar-benar dalam dan curam, siapa pun yang melompat kesana tidak akan dapat selamat . ’’ jelas Jane . ‘’E-eh.. mengerikan.. yah tapi kurasa dia sudah mati dan itu lebih baik daripada ia masih bersembunyi di suatu tempat dan mengincar kita untuk menemani istrinya di dalam jurang sana . ’’ ucap Billy .
Tiba-tiba angin berhembus kencang .

                ‘’Eh.. aku mendengar suara hujan ! ’’ Kate memandang Michael . ‘’Kalau begitu.. jurangnya tidak jauh dari sini karena kita dapat mendengar suara hujan dengan jelas . ’’ Michael ikut bicara . Semua berlari ke arah suara hujan dan benar saja mereka menemukan jurang itu dan juga rumah itu tentunya . Semuanya masuk ke rumah itu untuk berteduh sekaligus istirahat . Kemudian mereka menyadari sesuatu .

                ‘’H-hei.. ada yang melihat dimana Nina?’’ tanya Jane . ‘’O-oh kau benar, daritadi aku tidak melihatnya.’’

Next : Bad Holiday part 5
Previous : Bad Holiday part 3

No comments:

Post a Comment