Halo, namaku William . Kalian
menyukai cerita horror ? Kupikir aku benar . Tapi pernahkah kau membayangkan
jika kaulah pemeran di dalam cerita horror tersebut ? OK , aku sama seperti
kalian . Aku menyukai cerita horror dan adegan – adegan sadis . Aku sering
sekali mengunjungi web creepypasta melalui laptopku untuk kubayangkan ceritanya
sambil menikmati secangkir kopi hangat ditemani kue kecil . Tapi, hobiku kini
kutinggalkan setelah suatu kejadian mengerikan ini menimpaku . Aku akan
menceritakannya .
Saat itu aku berumur 16 tahun .
Aku sangat menyukai hal-hal horror dan suka menakut-nakuti teman perempuanku
ketika berada di kamar mandi sekolah . Bel tanda pulang sekolah telah
berdentang menandakan waktunya anak anak meninggalkan sekolah . Kulirik jam tanganku,
oh jam 1 siang . Aku akan membaca beberapa buku horror yang berada di
perpustakaan sekolah, pikirku .
Aku pun bangun dari tempat
dudukku dan berjalan menuju perpustakaan . Kubuka pintunya pelan, sepi . Tak
ada orang . Bagus lah, tak ada yang boleh mengangguku ketika aku sedang membaca
. Kucari buku yang menurutku menarik diantara puluhan buku yang tersusun rapih
di rak buku itu, aku mengambil satu lalu membawanya dan duduk dibawah sembari
membuka buku itu . Hm, tumben ini benar-benar sepi , ah ayolah aku bukan
penakut . Aku merasakan udara yang dingin berhembus dari jendela yang tidak
tertutup rapat itu, aku pun mencoba menutup jendela itu karena udaranya sangat
dingin . OK, sudah ditutup.
“Tok.. tok.. tok..”
Eh? Kupikir
aku mendengar suara .
“Tok.. tok.. tok.. “
Aku menengok ke arah jendela
yang tadi kututup, aneh.. tidak ada apa apa . Aku melanjutkan membaca bukuku
dan kemudian suara itu terdengar lagi .
“Tok.. tok.. tok.. “
Aku mulai kesal . Kuhampiri
jendela itu dan kubuka . Benar benar tidak ada apa apa . Ah, aku benar benar
terganggu . Kututup lagi jendela itu, dan berbalik badan . Kemudian suara itu
muncul lagi .
“Tok.. tok..
tok.. “
Aaah, siapa sih ? Aku memutar
kembali badanku untuk melihat jendela itu lagi . Dan .. “aaa—“ aku berteriak .
Aku benar-benar terkejut . Sebuah tangan kurus dan pucat mengetuk-ngetuk
jendela berkali-kali . Saat aku ingin berbalik ke belakang sesuatu berbicara
tepat di telingaku . “Jangan melihat ke belakang ! “ . Hembusan nafasnya benar-benar
dingin . A-aku .. aku tidak dapat percaya bahwa aku bertemu dengan hal seperti
ini . Aku pun memberanikan diri bertanya . “Apa maksudmu?” . “Jangan melihat ke
belakang atau kau tidak dapat melihat ! “ Kini makhluk itu berbicara dengan
suara mengancam . Aku pun berjalan menuju pintu perpustakaan tanpa menengok ke
belakang .
Makhluk itu masih mengikutiku .
Kulihat guruku , aku menyapanya dengan gemetar kemudian berjalan lagi . Guruku
memanggilku . “William? Ada apa denganmu?” Aku hendak berbalik ke belakang dan
menjawab pertanyaannya, tapi makhluk itu bersuara kembali . “Jangan melihat ke
belakang ! “ . Maka, aku mengabaikan guru itu . Guruku mengejarku dan membawaku
ke kantor guru atas tindakan tidak sopanku tadi . Tapi, ekspresi guru-guruku
berubah ketika melihatku datang dengan wajah yang pucat dan gemetaran . Mereka
menelpon orang tuaku, kemudian orang tuaku datang dan membawaku ke rumah sakit
.
Sesampainya disana aku diperiksa
oleh dokter dan dokter berkata tidak ada apa apa . Aku hanya kelelahan sehingga
aku harus pergi tidur untuk istirahat . Orang tuaku tampak khawatir saat itu .
Lalu, mereka pun membawaku pulang . Sesampainya di rumah aku dibawa ke kamar
tidurku . Ya, kalian dapat menebaknya . Makhluk itu masih mengikutiku .
Beberapa menit kemudian temanku
datang menjenguk . Ah dia benar-benar sahabat yang sangat pengertian, Angel ..
aku benar-benar menyukainya ~! Dia masuk ke kamarku dan duduk , aku pun ikut
duduk bersamanya . Tapi, ada yang aneh dengannya . Dia.. gemetaran . Wajahnya
pucat dan keringat dingin membasahi tubuhnya . Dia bilang “William, aku pulang
ya . Ada pr yang belum kukerjakan . Kau boleh menyontekku nanti . “ Dia
langsung berdiri sebelum aku mengatakan satu kata pun . Tapi, pintu terkunci .
Oh tidak, jangan bilang ..
“William,
ini tidak lucu! Aku ingin keluar . “
“Kau bisa
melihatku kan, gadis kecil ? “
“Tidaaakkk!!”
Makhluk itu.. membunuh Angel .
Tubuhnya kini terbagi dua terpotong oleh ntah apa yang dimilikinya . Aku marah
. Ini keterlaluan . Ia boleh menggangguku tapi dia tidak boleh mengganggu Angel
yang tidak tahu apa apa . “Kau.. keterlaluan ! “ ucapku geram padanya . “Hahaha!
Lantas apa yang dapat kau perbuat untuk membalaskan dendamnya?” Dia tertawa
seolah-olah senang mengerjaiku . Aku ingin berbalik badan melihatnya, tapi dia
langsung bilang “Jangan melihat ke belakang ! “ . Aku terdiam.. melihat Angel
di depan mataku .. bukan Angel.. mayatnya .. aku benar benar marah . “Siapa
peduli ! Aku ingin melihatmu ! “ Aku berbalik ke belakang dan ..
“Aaaa—“ mataku.. dia.. dia
menusuk mataku ! Makhluk itu, sialaann ! Tubuhnya yang pucat dan tangannya yang
keriput dan kecil, matanya yang putih dengan titik merah di tengahnya menatapku
dengan lekat, seringai lebar dibibirnya seakan akan puas telah mengambil satu
mataku . Dia kini berbisik “Sudah kubilang untuk tidak melihat kebelakang,
bukan ? “ . Kemudian dia hendak mengambil mataku satu lagi, tapi dia terlambat
. Orang tuaku segera membuka pintu kamarku dan menjerit atas apa yang terjadi
di kamarku .
Sejak itu, aku tak pernah
tertarik oleh cerita horror . Dan juga, aku selalu dihantui oleh seringai lebar
itu yang seakan akan selalu berbisik di kepalaku . “Jangan melihat ke belakang
atau kau akan kehilangan satu lagi matamu itu . “
No comments:
Post a Comment