Sebuah berita dari sebuah Koran lokal :
PEMBUNUH MUKA RIANG MASIH BERKELIARAN
Setelah beberapa minggu terjadi beberapa kasus pembunuhan
yang belum terungkap, pembunuh ini masih berkeliaran dan melkukan aksinya.
Setelah beberapa bukti ditemukan, seorang anak laki laki yang selamat dari
serangan pembunuh ini mengisahkan apa yang menimpanya.
“aku mengalami mimpi buruk dan tebangun di tengah malam”
kata si anak, “aku melihat jendela terbuka, padahal sebelumnya aku yakin
jendela terkunci sebelum tidur. Aku bangun dan kemudian menutupnya kembali dan
kemudian aku kembali tidur. Namun kemudian aku merasakan perasaan aneh, seperti
ada yang orang yang sedang mengincarku. Apa yang kulihat kemudian membuatku
nyaris melompat dari tempat tidur. Dalam remang remang aku melihat sepasang
mata, mata ini aneh, tidak seperti biasanya,gelap dan tampak riang. Mata
tersebut dibatasi warna hitam… dan sungguh membuatku ngeri mengingatnya. Saat
itulah kemudian kulihat bagian mulutnya, sebuah bibir yang Nampak selalu
tersenyum, senyum yang lebar, bahkan terlalu panjang dan lebar. Kemudian dia
mengatakan sesuatu, namun apa yang dia katakan adalah sesuatu yang hanya bisa
dilakukan oleh orang gila, dengan nada yang bisa dilakukan hanya oleh orang
gila saja”
“dia berkata, ‘tidurlah’, akupun berteriak. Dia mengambil
sebuah pisau berusaha menusuk jantungku. Dia melompat ke ranjang, aku
melawannya, berusaha menyingkirkan dia dariku. Saat itulah kemudian ayah masuk
ke kamarku. Pria yang menyerangku melemparkan pisaunya dan mengenai bahu ayah.
Mungkin dia akan menghabisi ayah juga jika salah satu tetangga tidak
menghubungi polisi.
“mereka menuju parkiran, dan berlari menuju pintu. Pria itu
berlari menuju ;lorong. Aku mendengar suara kaca pecah. Ketika aku keluar dari
kamar, aku melihat jendela yang mengarah ke bagian belakang rumah telah rusak.
Aku melihatnya menghilang menjauh. Aku dapat mengatakan padamu satu hal, aku
tidak akan bisa melupakan wajah itu. wajah dingin itu, mata jahatnya, dan
senyuman gila dan sinting itu. semuanya itu tidak akan pernah bisa pergi dari
pikiranku”
.
Polisi masih mencari pria ini. jika ada yang melihat orang
dengan deskripsi seperti diatas, hubungilah segera kantor polisi terdekat.
…………………….
Jeff dan keluarganya baru saja pindah ke sebuah lingkungan
baru. Ayahnya mendapat promosi, dan mereka berpikir akan lebih baik jika mereka
pindah ke lingkungan “mahal” tu. Jeff dan saudaranya Liu tidak bisa protes.
Siapa yang tidak menyukai rumah baru dan lebih bagus? Ketika mereka sedang
mengapak barang, salah satu tetangga mereka mendekat.
“hello” sapanya, “aku barbara; aku tinggal diseberang jalan
dari tempat kalian. Well, aku hanya ingin memperkenalkan diriku dan mengenalkan
kalian kepada anakku.” Dia berbalik dan memanggil anaknya. “billy kemarilah,
mereka adalah tetangga baru kita” billy mengatakan “Hi” dan kembali bermain di
halamannya.
“well” kata ibu jeff, “namaku Margaret, dan ini suamiku
peter, dan dua putra kami; jeff dan liu” mereka saling berkenalan, kemudian
Barbara mengundang mereka menghadiri pesta ulang tahun anaknya. Jeff dan
saudaranya sebenarnya akan menolak, namun kemudian ibunya mengatakan bahwa
dengan senang hati mereka akan datang. Ketika jeff dan keluarganya selesai
beres beres, jeff mendatangi ibunya.
“ibu kenapa kau mengundang kami agar datang ke sebuah pesta
anak anak? Aku bukan seorang anak yang bodoh asal kau tahu”
“jeff” kata ibunya, “kita baru saja pindah, kita harus
menunjukan sikap yang baik, niat baik untuk membaur, kita akan ke pesta itu,
jangan membantah lagi” jeff hendak berkata lagi, namun mengurungkannya, dia
tahu bahwa dia tidak akan mampu melakukan apa apa. Ketika ibunya telah
memutuskan sesuatu, maka hal itu tidak akan bisa dirubah lagi. Dia pergi ke
kamarnya dan menuju ranjangnya. Dia duduk disana dan melihat atap kamar, tiba
tiba dia merasakan perasaan aneh. Bukan rasa sakit, tapi…. Perasaan yang aneh.
Dia anggap itu hanya sebuah perasaan tidak penting saja. Dia mendengar ibunya
memanggil untuk mengangkut barang barangnya, diapun turun.
Keesokan harinya, jeff sedang berjalan mencari sarapan
bersiap ntuk kesekolah. Ketika dia duduk sarapan, sekali lagi dia merasakan
perasaan aneh itu. namun kali ini lebih kuat. Sedikit terasa sakit, namun
kemudian dia mengabaikannya. Ketika dia dan liu selesai sarapan kemudian mereka
menuju pemberhentian bus. Tiba tiba beberapa anak menggunakan skateboard
melompat ke arah mereka, hanya beberapa senti dari tempat mereka berada. Jeff
dan liu kaget “hey!! What the hell?”
Anak tersebut turun dari skateboard dan menoleh. Dia
tampaknya sekitar setahun lebih muda dari jeff, mengenakan baju aeropstale dan
blue jeans.
“well, well, well. Nampaknya kita dapat mainan baru” tiba
tiba, dua anak lainnya muncul. Salah satunya sangat hitam sedangkan yang
lainnya berbadan sangat besar. “ well, karena kalian baru disini, aku hendak
mengenalkan diri, itu adalah keith” jeff dan liu melihat ke arah anak yang
hitam. Dia berwajah sangat menyebalkan, yang membuat siapa saja yang melihatnya
ingin menghajar. “dan dia adalah troy”. Mereka menoleh ke anak gemuk satunya.
Dan aku randy, sekarang aku perlu mengatakan bahwa bagi
semua anak disini ada sedikit ongkos tambahan, kuharap kalian mengerti” lio
berdiri hendak menghajar bangsat kecil ini, namun salah satu temannya kemudian
mengeluarkan pisau. “tck tck tck…. Kuharap kalian akan lebih pengertian… namun
sepertinya kalian lebih suka pake kekerasan eh?” anak itu berjalan mendekati
liu, mengambil dompetnya. Jeff kemudian merasakannya lagi, kali ini sanat kuat,
terasa membakar!. Dia berdiri, namun liu mengisyaratkannya agar tetap duduk.
Jeff mengabaikannya dan menuju ke para bangsat kecil itu.
“dengar keparat kecil… kembalikan dompet saudaraku” randy
memasukan dompet liu ke kantongnya dan mengeluarkan pisaunya sendiri.
“oh? Trus kamu mau ngapain?” begitu dia selesai bicara, jeff
menghajar hidungnya. Begitu randy hendak membalas, jeff meraih pergelangan
tangannya dan mematahkannya. Randy berteriak dan jeff mengambil pisau dari
tangannya. Troy dan keith menyerang jeff, namun jeff terlalu cepat untuk
mereka. Dia melemparkan randy, troy melayangkan pukulannya, jeff menunduk dan
menikam tangannya. Keith menjatuhkan pisaunya dan berteriak. Troy kemudian
maju, namun jeff bahkan tidak membutuhkan pisau untuk menghadapi keparat
bangsat satu ini. dia hanya meninjunya di perut dan seketika dia roboh. Liu
tidak bisa berkata apa apa, dia hanya melihat jeff dengan takjub.
“jeff bagamana kau?” hanya itu yang bisa dia aktakan. Mereka
melihat busa datang dan tahu bahwa mereka akan dituduh sebagai pembuat gara
gara, semua yang terjadi mereka harus menanggungnya sehingga mereka berlari
menjauhi tempat itu. ketika mereka berlari mereka melihat sopir bus menghampiri
randy dan teman temannya. Jeff dan liu tiba disekolah, mereka tidak berani
mengatakan apa yang telah terjadi, mereka hanya duduk dan mendengarkan. Liu
hanya berpikir bahwa jeff telah berhasil menghajar berandalan itu, namun jeff
lain, dia menyadari sesuatu, sesuatu yang lebih dari yang liu tahu. Jeff tahu
bahwa apa yang ia rasakan kini merupakan sesuatu yang menakutkan, ketika dia
merasakan sensasi itu, dia merasakan betapa dahsyatnya hal tersebut, sebuah
dorongan untuk melukai orang lain. Memang terdengar jahat, namun jeff tidak
bisa menyangkal bahwa dia merasakan nikmat, senang. Dia merasakan bahwa perasaan
tersebut mulai memudar selama di sekolah. Ketika sampai dirumah orang tuanya
menanyakan bagaimana harinya, dan dia menjawab dengan nada riang “hari ini
adalah hari yang indah”. Keesokan paginya, dia mendengar pintu rumahnya di
ketuk. Dia turun dan mendapati dua petugas polisi, dan ibunya menatapnya dengan
marah.
“jeff, pak polisi mengatakan bahwa kau menyerang tiga orang
anak. Dan hal tersebut bukan perkelahian biasa, mereka ditusuk!! Mereka ditusuk
nak!!” jeff menunduk, seolah olah membenarkan ucapan ibunya.
“mereka dulauan yang mendongkan pisau kepada aku dan liu bu”
“nak” kata polisi, “kami melihat tiga anak, dua ditusuk,
satu memar di perut, dan kami punya saksi kalian kabur dari tkp. Hal itu
menurutmu memberikan kesimpulan apa bagi kami?”
Jeff tahu bahwa semua itu tidak berguna, tidak ada bukti
yang menunjukan siapa yang menyerang duluan. Mungkin jeff bisa mengatakan bahwa
mereka sebenarnya tidak kabur, namun bukti dan saksi mengatakan bahwa mereka
memang kabur.jeff tidak berdaya untuk membela dirinya dan liu.
“panggil saudaramu” jeff tidak bisa melakukannya, karena
dialah yang menghajar mereka.
“pak polisi… semua itu aku yang melakukan. Liu berusaha
mencegahku, namun dia tidak bisa menghentikanku” polisi saling pandang dan
kemudian mengangguk
“baiklah nak. Sepertinya…”
“tunggu!” liu berujar. Mereka melihat bahwa liu memegang
sebuah pisau. Polisi ini kemudian mengambil senjata mereka dan menodongkan ke
liu.
“aku yang melakukannya, akulah yang telah menghajar
berandalan itu, aku punya buktinya” dia menyingsingkan lengan bajunya dan
menunjukan lebam dan luka, seperti layaknya bahwa dia telah berkelahi
sebelumnya.
“nak, letakkan pisaunya” kata petugas. Liu menurutinya, dia
mengangkat tangannya dan berjalan menuju para polisi.
“tidak liu, itu adalah ulahku, semuanya!” jeff mulai
menangis
“hmmm.. saudaraku yang malang… berusaha untuk melindungiku
dari kesalahan yang sudah kuperbuat. Baiklah… bawa aku” polisi kemudian membawa
liu menuju mobil patroli
“liu katakana pada mereka bahwa akulah yang melakukannya!
Katakan” ibunya memegang pundaknya.
“jeff, berhentilah berbohong, kita tahu semuanya adalah ulah
liu, kau tidak bisa menghentikannya” jeff terlihat pasrah ketika mobil polisi
akhirnya pergi membawa liu. Beberapa menit kemudian ayah jeff pulang dan
melihat wajah jeff, dia tahu bahwa ada sesuatau yang tidak beres
“ada apa nak?” jef tidak bisa menjawabnya. Kemudian ibunya
mengabarkan berita buruk itu kepada suaminya, dan jeff pergi, menuju jalanan.
Setelah sekitar satu jam jeff pulang, melihat kedua orang tuanya terlihat
shock, sedih dan kecewa. Dia tidak mampu melihat keadaan mereka, karena semua
adalah kesalahannya. Dia hanya ingin tidur, berusaha melupakan semuanya. Dua
hari berlalu, tidak ada kabar dari liu di JDC. Tidak ada teman. Tidak ada hal
lain selain rasa bersalah dan sedih. Sampai pada suatu hari, hari sabtu, ketika
jeff dibangunkan oleh ibunya dengan wajah gembira.
“jeff.. sekaranglah saatnya” dia berkata sambil menyibakan
tirai jendela kamar.
“ada apa dengan hari ini?” Tanya jeff
“sekarang adalah hari ultah billy” jeff benar benar
terbangun saat ini
“ibu, kamu tidak serius kan? Ibu tidak berharap aku akan
pergi ke pesta anak kecil setelah….” Ada jeda yang lama
“jeff kita berdua tahu apa yang telah terjadi. Ibu rasa
pesta ini dapat membuatmu riang kembali. Sekarang ganti bajumu” ibu jeff
berjalan keluar dari kamar menuju kelantai bawah untuk bersiap siap. Jeff
berusaha bangun. Dia memakai sebuah kaos dan jeans kemudian turun. Dia melihat
ibu dan ayahnya telah berdandan. Dia berpikir kenapa mereka harus memakai baju
mahal hanya untuk datang ke sebuah pesta anak anak?
“nak… kamu akan memakai itu?” Tanya ibunya
“lebih baik daripada harus ribet” jawabnya. Ibunya ingin
sekali memarahinya, namun dia menahannya.
“jeff, mungkin kami terlalu berlebihan, tapi inilah caranya
agar orang orang menghormati kita” kata ayahnya. Jeff menggerutu dan kembali ke
kamarnya
“aku tidak punya baju bagus!” jeff berteriak ke orang tuanya
“pakailah sesuatu yang lain” ujar bunya. Dia mencari cari di
lemarinya, mencari sesuatu yang Nampak bagus dan mahal. Akhirnya dia menemukan
pakaian yang ia anggap cocok.
.
Namun orang tuanya masih Nampak belum puas dengan pilihannya
“kau akan memakai itu? ibunya melirik jamnya. “tidak ada waktu lagi untuk ganti
baju, ayo berangkat” merakpun berangkat. Mereka menyeberang jalan menuju rumah
Barbara dan billy. Mereka mengetuk pintu dan munculah Barbara, sama seperti
orang tuanya, dia tampil berlebihan. Jeff menyadari bahwa tidak ada anak anak,
hanya orang orang dewasa.
“anak anak ada di halaman belakang jeff… pergilah dan
berkumpullah dengan mereka” kata Barbara.
“jeff berjalan keluar menuju halaman yang penuh dengan anak
anak. Mereka berlarian memakai baju baju koboy, dan saling tembak menggunakan
pistol mainan. Tiba tiba ada seorang anak menghampirinya dan memberinya pistol
mainan dan topi.
“hey… mau main baleng?” katanya
“oh tidak nak, aku terlalu tua untuk itu” anak it uterus
melihat jeff dengan wajah aneh.
“cekali caja.. pwease..” pinta si anak. “baiklah” kata jeff.
Dia memakai topi dan mulai berlagak seperti menembaki si anak. Awalnya dia
merasa konyol, namun kelamaan dia menikmatinya juga. Mungkin hal tersebut
adalah pertama kalinya yang dapat mengalihkan perhatiannya dari liu. Namun
tidak lama berselang dia mendengar sesuatu yang dia kenal sebelumnya. Dan suara
itu kemudian menabraknya. Randy, troy dan keith melompat turun dari skateboard
mereka. Jeff menjatuhkan pistol mainannya dan membuang topinya. Randy
menatapnya penuh dengan rasa benci.
“hallo jeff” kata randy. “kita punya sesuatu yang belum
selesai” jeff melihat hidung randy yang memar. “aku rasa semuanya setimpal, aku
menghajar kalian, namun kalian membuat saudaraku dikirim ke JDC”
Randy menunjukan raut muka marah di matanya. “aku tidak
mencari seseatu yang seimbang, aku ingin menang. Kemarin kau menghajar kami,
tapi tidak saat ini”. Randy menyerang jeff, mereka bergulingan di tanah. Randy
memukul hidung jeff, dan jeff menarik kupingnya dan membanting kepala randy.
Jeff mendorong randy. Anak anak mulai berteriak dan orang tua mereka mulai
berdatangan. Troy dan keith mengambil senjata dari kantong mereka.
“jangan ada yang ikut campur!” ancam mereka. Randy mengambil
pisaunya dan menusuk bahu jeff.
Jeff berteriak dan terjatuh. Randy kemudian menendanginya,
namun kemudian jeff menarik kaki randy. Jeff berdiri dan berusaha pergi melalui
pintu belakang, namun troy menangkapnya.
“butuh bantuan?” dia kemudian melemparkan jeff ke pintu. Ketika
jeff mencoba berdiri, randy datang dan menendanginya hingga jeff muntah darah.
“ayo jeff!!! Lawan aku!!” dia mengangkat jeff dan
melemparnya ke dapur. Randy mengambilsebuah botol dan menghantamkannya ke
kepala jeff.
“lawan aku!” randy kemudian melemparnya ke ruang tamu.
“ayo jeff, semangat sedikit!!!” jeff memalingkan mukanya,
wajahnya penuh dengan darah. “aku adalah orang yang menyebabkan saudaramu
digiring ke JDC! Kau seharusnya malu jeff!! Aku melakukan itu semua sedangkan
kau disini hanya bengog seperti banci!!” ejek randy. Jeff mulai bangkit
“akhirnya!!! Kau bisa berdiri dan melawan hah??” jeff
berdiri sekarang, darah dan minuman bercampur membasahi wajahnya. Sekali lagi
dia merasakan sensasi aneh dalam dirinya, perasaan yang sempat menghilang beberapa
waktu lalu.
“akirnya dia bangun!” randy kembali mengejek jeff, kemudian
dia mulai merangsek kembali. Saat itulah semuanya terjadi. Sesuatu dalam diri
jeff meledak keluar. Kesadaran dan psikologisnya hancur dan terkoyak, semua
pikiran warasnya hilang, apa yang dia rasakan adalah nafsu yang begitu kuat
untuk membunuh. Dia mencekik leher randy dan membantingnya. Dia duduk diatas
tubuh randy dan memukulinya dengan membabi buta. Pukulan pertama mendarat tepat
di jantung randy, sehingga mengakibatkan shock jantung, jantung randy berhenti
berdegup. Namun jeff yang kesetanan tetap menghajarnya, melampiaskan kemarahan
dan nafsu membunuhnya. Darah mulai muncrat dari tubuh randy, sampai akhirnya
randy tewas.
Semua orang melihat ke arah jeff, semuanya termasuk troy dan
keith. Kemudian mereka tersadar dari rasa terkejut mereka dan mulai menodongkan
pistol mereka ke arah jeff. Jeff berlari menaiki tangga, dan mereka mulai
menembakinya secara bertubi tubi, namun tidak satupun yang berhasil
mengenainya. Jeff mendengar keith dan troy memburunya. Ketika mereka kehabisan
peluru, jeff menuju kamar mandi. Dia mengambil besi tempat handuk dan
mencabutnya dari dinding. Troy dan keith mulai mendekatinya dengan pisau yang
terhunus.
Troy mengayunkan pisaunya, namunjeff dapat menghindar, dan
kemudian menghantamkan pipa besi dari tempat handuk ke wajah troy. Troy
berhasil dibereskan, hanya tersisa keith. Keith lebih lincah, dia berhasil
menghindar ketika jeff mengayunkan pipa besinya. Dia menjatuhkan pisaunya dan
mencengkeram leher jeff. Dia mendorongnya ke dinding. Namun sebuah lotion untuk
bleaching jatuh dan mengenai mereka berdua, merka kelabakan, namun jeff dengan
sigap membersihkan mukanya dan meraih pipa besi menghajarkannya kembali ke
kepala musuhnya. Keith menggelepar sekarat, bermandikan darah, namun kemudian
keith tersenyum jahat.
“apa yang lucu?” tanya jeff. Keith mengeluarkan sebuah korek
dan menyalakannya. “yang lucu adalah, kamu berlumuran bleach dan alkohol” mata
jeff terbelalak ketika kemudian keith melemparkan koreknya ke arahnya. Api pun
segera berkobar di seluruh tubuh jeff, alkohol menambah nyala api dan bleach
membuat kulitnya mengelupas. Jeff berteriak dalam kesakitan. Dia berguling
untuk memadamkan apinya, namun tidak berhasil, alkohol membuatnya benar benar
terbakar. Dia berlari menuju lorong dan turun dari tangga. Semua orang yang ada
mulai berteriak panik ketika melihat jeff. Jeff terjatuh dan nyaris tewas. Hal
terakhir yang dia lihat adalah orang tuanya dan orang lain berusaha memadamkan
api dari tubuhnya. Tidak lama kemudian dia jatuh pingsan.
Ketika jeff siuman dia mendapati seluruh tubuhnya diperban.
Dia tidak bisa melihat apapun, dia merasakan nyeri di bahunya dan pedih di
sekujur tubuhnya. Dia berusaha bangun, namun kemudian dia menyadariada selang di
lengannya, ketika dia bangkit, selang tersebut lepas, dan perawat buru buru
mendekatinya.
“kupikir kamu belum saatnya turun dari ranjang ini” kata
perawat. Dia membibing jeff kembali ke pembaringan dan memasukan kembali selang
infus. Jeff duduk, tidak melihat apapun, tidak tahu apa yang ada di
sekelilingnya. Setelah beberapa jam, akhirnya dia mendengar suara ibunya.
“sayang… kamu baik baik saja?” tanyanya. Jeff tidak bisa
menjawabnya, mukanya tertutup perban, dan dia tidak bisa berbicara. “oh sayang,
aku punya kabar baik. Setelah beberapsaksi mengaku bahwa randy dulu yang
menyerang kalian, kini liu dibebaskan” hal ini hampir membuat jeff meloncat
kegirangan, namun dia teringat selang infusnya. “liu akan keluar besok, dan
kalian akan bisa bersama kembali”
Ibu jeff memeluk putranya dan berpamitan pergi. Beberapa
minggu selanjutnya keluarga jeff datang berkunjung, saat itulah waktunya perban
di seluruh tubuh jeff dijadwalkan untuk dilepas. Ketika dokter mulai membuka
perbannya semua yang ada mulai merasa tegang, mereka menunggu sampai seluruh
perbannya dilepas, sampai saat ketika perban di sekitar kepalanya nyaris dibuka,
mereka menunggu semuanya dengan amat sangat tegang dan khawatir.
“mari kita berharap yang terbaik” kata dokter, dia
melepaskan perban dan menunjukan wajah jeff yang terluka karena terbakar.
Ibu jeff berteriak ngeri ketika melihat muka anaknya. Liu
dan ayahnya diam tercekat, nampak sangat shock dengan keadaan jeff.
“apa yang terjadi dengan wajahku? Tanya jeff. Dia bergegas
turun dan menuju kamar mandi. Dia bercermin di kamar mandi dan melihat wajahnya
yang kini nampak hancur dan aneh. Bibirnya terbakar sehingga nampak merah
sekali. Kulit wajahnya terkelupas dan menyisakan warna putih yang mencolok, dan
rambutnya berubah dari coklat menadi hitam pekat. Dia perlahan meraba wajahnya.
Sungguh terasa halus. Dia melihat ke arah keluarganya, kemudian kembali memandang
wajahnya di cermin.
“jeff” kata liu “tidak begitu buruk koq….”
“tidak buruk?” kata jeff “ini sempurna!” seluruh keluarganya
tentu saja sangat terkejut dengan penuturan jeff ini. Jeff mulai tertawa
terbahak bahak. Keluarganya melihat mata dan tangan kirinya tampak berkedut.
“errr.. jeff kamu tidak kenapa kenapa?”
“baik baik saja? Aku tidak pernah merasa segembira ini! Ha
ha ha ha haaaaaaaaa… lihat aku! Wajah ini sungguh sangat menggambarkanku!” jeff
tidak bisa berhenti tertawa.apa yang menyebabkan semua ini? Ketika jeff
berkelahi dengan randy dia kehilangan kendali akan dirinya, kewarasannya hilang
berganti dengan nafsu membunuh. Sekarang yang tersisa dari jeff hanyalah
seorang mesin pembunuh yang gila, namun pada saat itu orang tuanya belum
menyadarinya.
“dokter, apakah anaku baik baik saja… maksudku dengan
pikirannya” kata ibu jeff
“ini semua normal, kelakuannya identik dengan pasien yang
terlalu banyak menggunakan penghilang rasa sakit. Jika kelakuannya tidak
berubah dalam beberaa minggu segera kontrol kembali, kami akan memebrinya tes
kejiwaan”
“oh terima kasih dokter” ibu jeff kemudian mendekati jeff
“ayo sayang… sudah saatnya pulang”
Jeff berpaling dari cermin, wajahnya masih membentuk sebuah
senyum seperti orang tidak waras. “ok bu… ha ha haaaaaaaaaaa!!!” ibunya
merangkul jeff dan membantunya mengenakan baju.
“ini baru saja diantar” kata wanita di front desk. Ibu jeff
melihat baju yang dikenakan sebelumnya oleh jeff. Ibu jeff kemudian
memerintahkan anaknya untuk mengenakan kembali baju itu, yang kini telah
bersih, sebuah baju dan celana hitam kemudian mereka pergi, tanpa menyadari
bahwa sat itu adalah hari terakhir mereka.
Malam itu, ibu jeff terbangun oleh suara yang muncul dari
kamar mandi. Kedengarannya seperti seseorang sedang menangis. Dia perlahan
berjalan untuk mengecek. Ketika sampai di kamar mandi dia melihat sebuah
pemandangan yang sangat mengerikan. Jeff telah mengukir sebuah senyum, mengiris
pipinya menggunakan sebuah pisau.
“apa yang kau lakukan jeff???” tanya ibunya
jeff memandang ibunya. “aku tidak bisa berhenti tersenyum
bu. Beberapa saat memang sakit. Tapi sekarang aku bisa tersenyum selamanya”
ibunya meihat mata jeff, tampak hitam disekelilingnya.
“jeff matamu???” mata jeff nampak tidak pernah tertutup
“aku tidak mampu memandang wajahku, aku merasa lelah dan
mataku tak kuasa untuk menutup. Aku bakar kelopak mataku sehingga aku bisa
melihat wajahku selamanya, wajah baruku” ibunya mulai perlahan menjauhinya,
menyadari bahwa jeff telah menjadi benar benar gila. “kenapa ibu? Bukankah aku
nampak mempesona?”
“iya nak” katanya..”ya… kau sangat tampan sekarang. Bb-biar
ibu ke ayahmu dulu, supaya ayahmu bisa melihat wajahmu juga” dia berlari ke
kamar dan membangunkan suaminya. “ambil pistolmu kita…..” dia terhenti ketika
dia melihat jeff dimuka pintu menggenggam sebuah pisau.
“ibu… kamu berbohong…” itu adalah kalima terakhir yang
mereka dengar… jeff menerjang mereka dengan pisaunya, dan membunuh mereka
dengan brutalnya…
Saudaranya, liu terbangun mendengar keributan diluar. Namun
kemudian dia tidak mendengar apapun lagi… maka dia menutup matanya berusaha
untuk tidur kembali. Ketika dia mulai terlelap, liu merasakan perasaan aneh,
sepertinya ada seseorang yang mengawasi dirinya. Dia melihat sekeliling, namun
tiba tiba jeff meloncat dan membekap mulutnya. Jeff perlahan mengangkat
pisaunya bersiap untuk menghujamkannya ke tubuh liu. Liu berusaha memberontak
dan melepaskan diri…..
Namun kemudian jeff dengan wajah “riangnya” berkata….
“ssssshhhhh….. tidurlah”
…………………..
Jeff the killer adalah seorang psikopat, seorang pembunuh
yang menjadi gila setelah tubuhnya terbakar ketika dia mendapatkan bully dari
anak lain. Pada awalnya anak anak yang menyerangnya tidak mau mengakui bahwa
merekalah penyebab jeff dan mereka berkelahi. Jeff dianggap sebagai biang
keladinya, dan orang orang mulai menyalahkannya. Namun ketika salah satu dari
mereka membakar jeff, sehingga dia dilarikan ke rumah sakit, akhirnya mereka
mengakui seluruh perbuatannya.
Wajah jeff menjadi rusak… kulit wajahnya terkelupas putih,
dan konon dia membakar kelopak matanya sendiri (versi lain mengatakan bahwa
jeff mengirisnya) sehingga matanya selalu terbuka, dan dia merasa selalu
terjaga. Selain tu juga dia mengiris pipinya sendiri, mengukir wajahnya
sehingga selalu nampak tersenyum.
Setelah kejadian pembunuhan terhadap keluarganya, yang
diyakini merupakan perbuatan jeff… dia kabur dan berkeliaran di malam hari
mengincar korban korbannya. Ciri khas jeff sebelum membunuh korbannya dia akan
selalu berkata “tidurlah……” dengan wajah “riangnya”
Jeff masih berkeliaran di luar sana... membunuh siapa saja,
dia datang ke kamar tidurmu suatu malam, membekap mulutmu, dan kemudian akan
berusaha menenangkanmu, sebelum menikamkan pisaunya ke jantungmu.....
Thanks for read ^^
Source : sonyriyan's blog
No comments:
Post a Comment