Welcome to my site :)

Friday, May 23, 2014

Museum Tanpa Nama

Saat itu, Jenna ditinggal sendirian di rumah. Ayah, ibu dan adik adiknya pergi liburan ke luar negeri, ya kurang lebih 4 bulan. Itu memang benar benar lama, tapi Jenna merasa tidak apa apa karena dia juga sudah dibekali oleh orang tuanya keperluan selama 4 bulan kedepan.

Ketika Jenna sedang di dapur, Lusy berkunjung ke rumah Jenna untuk bermain.

Lusy : Nee-san!
Jenna : H-hai? Ada apa?
Lusy : Lihat siapa yang datang!
An : Jenna!
Jenna : Hah? Eh, eto..
Lusy : Itu temanmu, nee-san?
Jenna : An !
An : Ahaha, iya! Lusy  masa nggak kenal aku? Aku pacarnya Jenna .
Lusy : Gomene, aku baru tau .
An : Lusy  jangan sedih. Pacarmu datang juga kok!
Lusy : Eeh..
Kei  : Yo! Lusy  !
Lusy : Kei !
Jenna : Aa gomene. Rumahnya masih belum rapih jadi aku mau beres-beres dulu. Aku siapin kalian minum ya. Lusy  bantu aku!
Lusy : Eh, iya!
An : Yah ngerepotin kan, udah ngga usah repot-repot.
Jenna : Kalian main dulu sana.
Kei :Yokay!

     Lusy membantu Jenna untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan cepat. Tidak hanya itu, tapi mereka malah tertawa tawa karena mereka kebingungan, beberapa menit kemudian, tanpa disadari pekerjaan itu selesai begitu saja .

Jenna : Em.. maaf bikin nunggu. Diminum nih.
An : Yah ngerepotin kan
Lusy : Kei , diminum dong.
Kei : Ngga, makasih.
Lusy : Dih aku sebel sama kamu!
Kei : Yah marah, iya iya aku minum.
Jenna : Hahah, senjata kamu tuh.
Lusy : Ehehe~!.
An : Em.. Jenna , aku sudah bilang sama ayah dan ibuku kalau aku akan menginap dirumahmu. Kei  juga, kalau kau tak keberatan..
Jenna : Eh.. untuk apa?
Kei : Kami tahu kalau orang tua kalian sedang pergi, jadi kami ingin menemani kalian disini.
Jenna : Lusy , orang tuamu pergi juga?
Lusy : Em.. itulah sebabnya aku menginap dirumahmu, Nee-san!
Jenna : Hei, cukup. Panggil saja aku Jenna .
Lusy : Ehehe~! Iya iya.
An : Em.. pergi keluar yuk!
Kei : Ayo!
Jenna : Em.. oke, tapi kemana ya.
An : Ntahlah.
Lusy : Oke ayo pergi!

     Setelah itu, mereka pun pergi keluar untuk melihat-lihat tempat wisata yang dapat mereka kunjungi. Lalu, mereka melihatnya..

Lusy : Woaa, indahnya pemandangan disini!
An : Kita dapat melihat ombak dari sini.
Jenna : Kalian ingin berkunjung ke museumnya?
Kei : Ayo!

     Mereka pun memasuki museum itu. Tidak buruk, museum itu cukup bagus.. tidak! Sangatlah bagus. Terdapat miniatur-miniatur yang indah, kerang-kerang laut yang dirangkai, ikan-ikan dari lautan dalam yang diawetkan, dan masih banyak lagi.

Jenna : S-sial.. imut imut banget ikannya!!
Lusy : Jenna ! Ikan ini ada pasangannya.
Kei : Nah, ikan ini aku sama Lusy .
An : Haha, aku tidak mau kalah! Kita yang ini Jenna !
Jenna : Hahaha, wah kawaii banget ikannyaa!!

     Mereka pun malah asik berebut ikan-ikan lucu yang bahkan tidak dapat mereka bawa pulang. Kemudian mereka pindah ke ruangan yang lebih besar lagi dimana tempat ini adalah tempat untuk ikan-ikan monster yang buas.

Jenna : Wah , ikan disini lebih keren!
Lusy : Y-yang bener aja..
An : Ini ikan monster, kowai yo!
Kei : Huah, yandere Jenna .
Jenna : A-apa?!! Katakan sekali lagi.
Lusy : Ahahaha, hayo lho Kei .
Jenna : Eh, aku sampai lupa. Aku ingin ke ruangan tanpa nama.
An : Hah?! Dimana?
Jenna : Ayo kita lihat di map.
Kei : OK.

     Mereka keluar dari ruangan tersebut dan kembali ke tempat awal dimana map terdapat disana.

Jenna : Nah disini.
Lusy : Ini ruangan apa ya?
Jenna : Ntahlah.
Kei : Ya sudah ayo.
An : Iya.

     Mereka pun berjalan menuju ruangan tersebut. Ruangan ini berada dibawah sehingga Mereka harus menuruni anak tangga yang sangat banyak. Mereka istirahat sebentar lalu Jenna iseng mencoret tembok di tempat itu.

Lusy : Eeh, Jenna  apakah boleh mencoret-coret tembok disini?
Jenna : Hm.. mungkin tidak boleh.
An : Kamu sendiri yang bilang tidak boleh malah kamu sendiri yang mencoretnya.
Jenna : Ehehe~! Mengo mengo~!
Kei : Ayo, jalan lagi.
Jenna : U-un.. iya!

     Mereka melanjutkan menuruni anak tangga. Tapi.. ada yang aneh dari tempat ini.  Rasanya anak tangga ini tidak habis habis. Mereka bertemu kembali dengan coretan yang tadi Jenna buat. Hah!? Hei hei.. ini tidaklah wajar!

Lusy : Kurasa ada yang aneh..
Kei : Kamu merasakan hal itu juga?
An : Kita tidak dapat mencapai akhir dari anak tangga ini!
Jenna : Benar kah?
An : Ini coretan yang kamu buat kan?
Jenna : Hah? Eh kamu benar.
Lusy : Gawat, kita hanya di tangga dari tadi.

     Kemudian mereka bertemu dengan orang aneh memakai kostum lebah dengan warna hitam putih. Dia berjalan layaknya orang mabok. Jenna memberani kan diri untuk bertanya.

Jenna : Hey, maaf mengganggu. Apakah anak tangga ini tidak ada akhirnya?
Orang aneh : Ada apa kamu kesini.
Jenna : Saya ingin pergi kesana. Ke ruangan tanpa nama yang ada di map.
Orang aneh : Berharap bisa kesana dan pulang dengan selamat? Itu hanyalah khayalan. *menekan tombol di dinding*
Lusy : Apa?

*AAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK*

     Mereka semua terjatuh. Mereka tidak tahu apa yang terjadi dan dimana mereka terjatuh, tapi kini mereka berada di sebuah ruangan aneh seperti perpustakaan dengan banyak buku tanpa lampu. Penerangan berasal dari beberapa lilin yang berada di ruangan ini.

An : S-sakitnya.. aduh..
Jenna : Duh, tempat apa ini?
Lusy : Gelap gelap, dimana tombol lampunya!?
Kei : Mungkin kamu dapat menemukannya di kulkas.
Jenna : Kei?!
Kei : Hahah, maaf.
An : Sebentar, aku mencari saklar lampunya dulu.
Jenna : OK. Hati-hati ya !

     An pergi mencari saklar lampunya . Tapi, dia tidak menemukannya. Dia kembali membawa beberapa lilin, ya cukup untuk menerangi jalan mereka.

An : Aku tidak menemukan saklar lampu. Tapi aku membawa beberapa lilin untuk menerangi jalan kita.
Jenna : Oh, terimakasih.
Kei : Wajahmu pucat.. An? Ada apa?
An : Aku yang salah lihat atau aku memang menginjak organ-organ tubuh manusia disana.. aku juga melihat ruangan dengan patung-patung berbentuk manusia yang sangat banyak di dalamnya.
Kei : Kalau begitu ayo kita lihat.
An : Tunggu dulu, aku juga melihat seseorang dengan jubah hitam sedang mengasah sesuatu.. terdengar seperti..
Jenna : Sebilah pisau?!
Lusy : Mooouu~ okaa-sannn!!
Kei : Ayo kita lihat saja.

     Kemudian mereka pergi ke tempat yang disebutkan oleh An.. yah dia benar…

Lusy : K-kyaaaaaaaaa?!!!!
Jenna : L-Lusy apa yang kamu pegang?!
Kei : U-usus manusia?
An : K..Kei ?!
Lusy : *blurrghh*
Jenna : Lusy , daijoubu?
Lusy : Em.. daijoubu desu.
Kei : Dimana orang dengan jubah hitam yang kamu lihat, An?
An : Di ruangan itu.*An menunjuk sebuah pintu*
Kei : A-aah.. apa ini yang aku injak..
An : Kei ?!
Kei : Minna, lihatlah apa yang kalian injak sebentar.
Lusy : H-huaaaaaa…
Jenna : O-organ..tubuh m-manusia?!
Lusy : Aku ingin keluar dari sini sekarang jugaa!!!
An : Sstt..
Jenna : Ayo masuk.

     Mereka masuk ke ruangan yang ditunjuk An. Disini mereka melihat lebih banyak lagi patung manusia yang lebih rapih daripada di luar.

Lusy : P-patungnya banyak ..
Kei : Hebat, bagus banget patungnya. *Kei menyentuh kepala patung tersebut*
Kei : Astaga..
Jenna : H-huaaa.. p-putus putus.. kepalanya…
Lusy : Y-ya tuhan..
An : Shit.. manusia asli..
Lusy : Ayo cari pintu keluar!!

     Saat mereka ingin mencari pintu keluar, tiba-tiba perempuan yang diceritakan oleh An pun datang. Ichika.. dia mendekati mereka dengan pisau tajam di tangannya.

Ichika : Wah, cukup berani juga kalian datang kesini.
Jenna : A-apa maksudmu?
Ichika: Bisakah kalian menemaniku ?
An : Itu perempuan yang kubilang tadi.
Ichika: Kalian semua masih muda.. kalian akan menjadi patung terbaik milikku. AHAHAHAHAHAH !!!!!
Kei : Lari!!
Ichika: *Ichika melempar pisau ke arah kaki Jenna*
Jenna : Aaa.. aahh.. *jatuh*
An : Jenna!
Kei : Jenna , kamu nggak apa apa?
An : Kakinya luka! Ngga apa apa gimana?!
Ichika: Hahaha, tinggal nunggu hari aja kalian akan menjadi patung seperti mereka. Jaa nee~

     Ichika menghilang. Luka pada kaki Jenna tidak begitu parah. Lusy  menutup lukanya dengan kain supaya pendarahannya berhenti.

Jenna : I-ittaaii...
Lusy : Doushiyou?
Jenna : Em.. lebih baik dari sebelumnya. Arigato, Lusy !
Kei : Owch.. pasti sakit. Aku belum pernah tertusuk pisau seperti itu.
An : Sudahlah.. Lebih baik kita mencari pintu keluar sekarang. Yuk, Kei ! Lusy  jaga Jenna  ya.
Jenna : Hah? Nggaakk!! Aku ikut.
An : Tapi bagaimana dengan lukamu?
Jenna : Nggak sakit kok.
Kei : Kamu yakin mau ikut?
Jenna : Aku tidak mau kita berpisah.
Lusy : Iya juga sih, Jenna  benar.
An : Kalau begitu, yasudah ayo deh.

     Mereka pun mencari pintu keluarnya. Ruangan itu sangatlah besar. Tidaklah mudah untuk mereka mencari sebuah pintu keluar dari ruangan mengerikan itu. Kemudian, mereka bertemu kembali dengan orang aneh dengan kostum lebah yang mereka temui ditangga tadi.

Jenna : H-hei.. bukankah itu orang aneh tadi?
Orang aneh : Ada apa dengan cara jalanmu? Pacarku menusuk kakimu? Haha, rasakan itu.
An : K-konoyaro..
Orang aneh : Jangan berisik kalian semua! Jika kalian terlalu berisik kalian akan mati hari ini juga. Bukankah momen yang menyenangkan adalah menunggu saat saat kematian datang? HAHAHAH !
Kei : A-apa yang kamu pikirkan? Kamu pikir kami boneka?!
Orang aneh : Tentu saja. Tertarik dengan museum tanpa nama, kalian membuka pintu kematian kalian sendiri.
Lusy : Jadi, itu.. hanya untuk menarik perhatian?!
Orang aneh : Kamu pintar adik manis! *membuka topengnya* .
Biar kujelaskan. Namaku adalah Shin .Sebenarnya aku tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun. Tapi untuk kalian calon patung special pacarku, aku akan menceritakan cerita di balik semua ini. Museum ini adalah peninggalan ayahnya pacarku, Takanata Furuya. Furuya-san sangat menyayangi putrinya, Takanata Ichika pacarku. Tapi, Furuya-san meninggal karena memiliki tumor ganas di dalam tubuhnya. Pacarku.. ya akhirnya dia stress.. sehingga dia membuat patung manusia ini untuk menemani ayahnya. Percaya maupun tidak, patung itu dapat bergerak. Ichika menguasai ilmu sihir dari buku yang ditinggalkan ibunya Takanata Ryoko.
An : Pantas.. dia sampai segelap itu hatinya..
Shin : Aku sangat ingin mengajaknya keluar. Tapi dia tidak pernah mau mendengarkanku..
Kei : Mengapa kamu tidak keluar sendiri?
Shin : Aku tidak dapat keluar sendiri. Ini semua sudah dikendalikan olehnya.
Jenna : Kalau begitu ayo kita keluar bersama.
An : Ayo..
Kei : Ayolah!
Lusy : Ayo keluar bareng.
Shin : Emh.. baiklah. Aku akan menjemput Ichika nanti.
Ichika : Hahahaha, apa? Beraninya kamu pergi, Shin..

     Ichika muncul. Ichika marah besar karena Shin setuju dengan calon korbannya sendiri. Mereka pun diserang ribuan patung miliknya.

Shin : Apa, Ichika! Ini tidak seperti yang kamu lihat.
Ichika: Cukup Shin. Hentikan omong kosongmu. Teman-teman, serang!!

Jenna : K-kyaaaaaaaaa……
Lusy : Eheh, jangan mendekat. Argh..
An : Membunuhnya cukup mudah..
Kei : Lihatlah.. organ tubuhnya sangat mudah dipatahkan.
Jenna : Eeh.. emh aku akan mencobanya.
Lusy : M-menjijikan.. yosshaaa.. aku akan mencobanya juga!
An : Shin! Bunuh Ichika!
Shin : Apa? Bunuh dia?
Jenna: See? Ur girlfriend is crazy!! Lihatlah dia sudah gila. Dia hanya duduk disana dan merenung, entah apa yang dia pikirkan. Dia hidup hanya untuk membunuh, menyedihkan sekali. Aku sangat yakin dengan kamu membunuhnya kamu membantu meringankan beban pikirannya.
Shin : HENTIKAN ! Aku.. aku tidak dapat melakukannya!!
Lusy : Shin!!
Jenna : Aku sangat yakin kuncinya adalah Ichika. Jika dia mati kutukan ini akan runtuh. Bantulah kami, bantulah dia. Shin!
Shin : Ah iya *mendekat ke Ichika* Maaf Ichika, tapi aku harus membantumu dengan membunuhmu.
*STAB*
Shin : A.. apa!!
Jenna : Shin!!
Ichika: Mencoba membunuhku atau bunuh diri!?
An : Shin, mundur!!
Shin : Aduh, sakit. Jangan mendekat.. menjauhlah..
Ichika: Matilah kamu Shin!
*DOR*
Ichika: … a-apa ini..?
Shin : Maaf Ichika, tapi sudah kubilang agar jangan mendekat!
An : Patung ini, mereka tidak akan berhenti menyerang sebelum detak jantungnya berhenti.
Ichika: Lebih baik, kalian smua pergi dari sini sekarang. Ini kunci pintu keluarnya. Karena aku telah ditanami bom didalam tubuhku. Bom itu akan meledak ketika detak jantungku berhenti.
Kei : Apa!?
Ichika: Jadi jika kalian belum mau mati. CEPAT PERGI DARISINI!!!
Lusy : H-haaaa.. ayo cepat!
Shin : Ichika, maafkan aku.
Ichika: Tidak apa apa Shin.
Shin : Aku nggak akan ninggalin kamu.
Ichika: Cepat pergi Shin, sebelum aku mati.
Shin : Tidak, kita akan mati berdua, disini.
Jenna : Shin!
Lusy : Ayo keluar!
Shin: Tidak, kalian saja. Terimakasih.
An : Kamu yakin?
Shin : Ya! Cepat keluar!
Ichika: Shin..
Shin : Iya, Ichika?
Ichika: Arigato, Shin..
*kissu* /heh/
Kei : A-aahh.. terimakasih Ichika, Shin!
Jenna : Ayo lari..!!!

     Mereka semua berlari meninggalkan tempat itu. Belum sempat mereka keluar, bom itu sudah meledak saat mereka masih berada di tangga. Mereka semua terjatuh.

Lusy : Kyaaaa..
An : Meledak..
Jenna : Semoga mereka bahagia berdua di alam sana ya..
Kei : So sweet banget tadi, aku sampai merinding.
An : Hahahah, Kei .
Lusy : Ayo kita naik.

     Setelah itu, mereka sampai di atas. Mereka bertemu dengan banyak polisi dan mereka pun di berikan cukup banyak pertanyaan karena keluar dari museum yang meledak itu. Kini, museum tanpa nama yang tadi mereka ingin kunjungi tidak tertutup lagi karena tangga-tangga dan tembok penghalangnya sudah hancur. Jadi mereka pergi melihat museum peninggalan ayah Ichika itu.

Jenna : Mau coba ke museum tanpa nama itu? Kita dapat langsung kesana karena penghalangnya hancur. 
Lusy : Wah, iya keren tuh, bangunannya kaya dari kerang raksasa.
Kei : Wah, ayo masuk.
An : Yeah!

Jenna : K-kireii..
Lusy : Halusnya…
An : Iya iya, wah hebatnya.
Kei : Mutiaraa, yeaa!!
Lusy : Wah aku ingin melihatnya!
Jenna : Aku suka yang ini, cantik..
Polisi : Karena kalian yang menemukan tempat hilang ini, kalian boleh memiliki semua ini, termasuk museumnya.
Kei : Wah, hebat!
An : Asik kita punya museum.
Jenna : Tidak, terimakasih pak polisi.
Lusy : Loh, kenapa Jenna ?
Jenna : Kalian tidak ingat ini punya Furuya-san? Nanti Ichika  marah lhoo..
Lusy : Wah iya.
Polisi : Takanata Furuya? Oh iya. Dia penemu yang hebat. Jadi ini museumnya.
Lusy : Kenang saja Furuya-san dengan museum ini pak.
Polisi : Baiklah, kalian masing masing boleh memilih oleh oleh dari museum ini.
Kei : Aku ingin yang ini, mutiaranya cantik.
Lusy : Aaa ikan ini lucu bangetttt <3
An : Wah, aku yang ini deh. Bagus nih. Kamu yang mana, Jenna ?
Jenna : Aku yang ini.
An : Suka banget ya sama yang itu.
Jenna : Haha, iya nih. Baiklah pak Polisi. Terimakasih ya. Kami harus pulang, selamat tinggal ..
All: Selamat tinggal pak.
Polisi : Ya, selamat tinggal. Terimakasih ya anak anak, eh iya siapa nama kalian semua?
Jenna : Jenna, An, Lusy, dan Kei.
Polisi : Baiklah, jaa mata nee~
All : Jaa~

     Mereka pun kembali ke rumah Jenna. Oleh-oleh dari museum itu mereka simpan baik-baik .Kenangan aneh yang mereka dapatkan tak pernah mereka lupa. Sesekali mereka mengungkit kejadian yang terjadi disana dalam obrolan mereka.

[THE END]
Thanks for read ^^



No comments:

Post a Comment