Saat itu, Jenna ditinggal sendirian
di rumah. Ayah, ibu dan adik adiknya pergi liburan ke luar negeri, ya kurang
lebih 4 bulan. Itu memang benar benar lama, tapi Jenna merasa tidak apa apa
karena dia juga sudah dibekali oleh orang tuanya keperluan selama 4 bulan
kedepan.
Ketika Jenna sedang di dapur, Lusy
berkunjung ke rumah Jenna untuk bermain.
Lusy : Nee-san!
Jenna : H-hai? Ada apa?
Lusy : Lihat siapa yang datang!
An : Jenna!
Jenna : Hah? Eh, eto..
Lusy : Itu temanmu, nee-san?
Jenna : An !
An : Ahaha, iya! Lusy masa nggak kenal aku? Aku pacarnya Jenna .
Lusy : Gomene, aku baru tau .
An : Lusy jangan sedih. Pacarmu datang juga kok!
Lusy : Eeh..
Kei : Yo! Lusy !
Lusy : Kei !
Jenna : Aa gomene. Rumahnya
masih belum rapih jadi aku mau beres-beres dulu. Aku siapin kalian minum ya. Lusy
bantu aku!
Lusy : Eh, iya!
An : Yah ngerepotin kan, udah ngga
usah repot-repot.
Jenna : Kalian main dulu sana.
Kei :Yokay!
Lusy
membantu Jenna untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan cepat. Tidak hanya
itu, tapi mereka malah tertawa tawa karena mereka kebingungan, beberapa menit
kemudian, tanpa disadari pekerjaan itu selesai begitu saja .
Jenna : Em.. maaf bikin nunggu. Diminum
nih.
An : Yah ngerepotin kan
Lusy : Kei , diminum dong.
Kei : Ngga, makasih.
Lusy : Dih aku sebel sama kamu!
Kei : Yah marah, iya iya aku minum.
Jenna : Hahah, senjata kamu tuh.
Lusy : Ehehe~!.
An : Em.. Jenna , aku sudah bilang
sama ayah dan ibuku kalau aku akan menginap dirumahmu. Kei juga, kalau kau tak keberatan..
Jenna : Eh.. untuk apa?
Kei : Kami tahu kalau orang tua
kalian sedang pergi, jadi kami ingin menemani kalian disini.
Jenna : Lusy , orang tuamu pergi
juga?
Lusy : Em.. itulah sebabnya aku
menginap dirumahmu, Nee-san!
Jenna : Hei, cukup. Panggil saja aku
Jenna .
Lusy : Ehehe~! Iya iya.
An : Em.. pergi keluar yuk!
Kei : Ayo!
Jenna : Em.. oke, tapi kemana ya.
An : Ntahlah.
Lusy : Oke ayo pergi!
Setelah
itu, mereka pun pergi keluar untuk melihat-lihat tempat wisata yang dapat
mereka kunjungi. Lalu, mereka melihatnya..
Lusy : Woaa, indahnya pemandangan
disini!
An : Kita dapat melihat ombak dari
sini.
Jenna : Kalian ingin berkunjung ke
museumnya?
Kei : Ayo!
Mereka pun
memasuki museum itu. Tidak buruk, museum itu cukup bagus.. tidak! Sangatlah
bagus. Terdapat miniatur-miniatur yang indah, kerang-kerang laut yang
dirangkai, ikan-ikan dari lautan dalam yang diawetkan, dan masih banyak lagi.
Jenna : S-sial.. imut imut banget
ikannya!!
Lusy : Jenna ! Ikan ini ada
pasangannya.
Kei : Nah, ikan ini aku sama Lusy .
An : Haha, aku tidak mau kalah! Kita
yang ini Jenna !
Jenna : Hahaha, wah kawaii
banget ikannyaa!!
Mereka pun
malah asik berebut ikan-ikan lucu yang bahkan tidak dapat mereka bawa pulang.
Kemudian mereka pindah ke ruangan yang lebih besar lagi dimana tempat ini
adalah tempat untuk ikan-ikan monster yang buas.
Jenna : Wah , ikan disini lebih
keren!
Lusy : Y-yang bener aja..
An : Ini ikan monster, kowai yo!
Kei : Huah, yandere Jenna .
Jenna : A-apa?!! Katakan sekali
lagi.
Lusy : Ahahaha, hayo lho Kei .
Jenna : Eh, aku sampai lupa. Aku
ingin ke ruangan tanpa nama.
An : Hah?! Dimana?
Jenna : Ayo kita lihat di map.
Kei : OK.
Mereka
keluar dari ruangan tersebut dan kembali ke tempat awal dimana map terdapat
disana.
Jenna : Nah disini.
Lusy : Ini ruangan apa ya?
Jenna : Ntahlah.
Kei : Ya sudah ayo.
An : Iya.
Mereka pun
berjalan menuju ruangan tersebut. Ruangan ini berada dibawah sehingga Mereka
harus menuruni anak tangga yang sangat banyak. Mereka istirahat sebentar lalu Jenna
iseng mencoret tembok di tempat itu.
Lusy : Eeh, Jenna apakah boleh mencoret-coret tembok disini?
Jenna : Hm.. mungkin tidak boleh.
An : Kamu sendiri yang bilang tidak
boleh malah kamu sendiri yang mencoretnya.
Jenna : Ehehe~! Mengo mengo~!
Kei : Ayo, jalan lagi.
Jenna : U-un.. iya!
Mereka
melanjutkan menuruni anak tangga. Tapi.. ada yang aneh dari tempat ini.
Rasanya anak tangga ini tidak habis habis. Mereka bertemu kembali dengan
coretan yang tadi Jenna buat. Hah!? Hei hei.. ini tidaklah wajar!
Lusy : Kurasa ada yang aneh..
Kei : Kamu merasakan hal itu juga?
An : Kita tidak dapat mencapai akhir
dari anak tangga ini!
Jenna : Benar kah?
An : Ini coretan yang kamu buat kan?
Jenna : Hah? Eh kamu benar.
Lusy : Gawat, kita hanya di tangga
dari tadi.
Kemudian
mereka bertemu dengan orang aneh memakai kostum lebah dengan warna hitam putih.
Dia berjalan layaknya orang mabok. Jenna memberani kan diri untuk bertanya.
Jenna : Hey, maaf mengganggu. Apakah
anak tangga ini tidak ada akhirnya?
Orang aneh : Ada apa kamu kesini.
Jenna : Saya ingin pergi kesana. Ke
ruangan tanpa nama yang ada di map.
Orang aneh : Berharap bisa kesana
dan pulang dengan selamat? Itu hanyalah khayalan. *menekan tombol di dinding*
Lusy : Apa?
*AAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK*
Mereka
semua terjatuh. Mereka tidak tahu apa yang terjadi dan dimana mereka terjatuh,
tapi kini mereka berada di sebuah ruangan aneh seperti perpustakaan dengan
banyak buku tanpa lampu. Penerangan berasal dari beberapa lilin yang berada di
ruangan ini.
An : S-sakitnya.. aduh..
Jenna : Duh, tempat apa ini?
Lusy : Gelap gelap, dimana tombol
lampunya!?
Kei : Mungkin kamu dapat
menemukannya di kulkas.
Jenna : Kei?!
Kei : Hahah, maaf.
An : Sebentar, aku mencari saklar
lampunya dulu.
Jenna : OK. Hati-hati ya !
An pergi
mencari saklar lampunya . Tapi, dia tidak menemukannya. Dia kembali membawa
beberapa lilin, ya cukup untuk menerangi jalan mereka.
An : Aku tidak menemukan saklar
lampu. Tapi aku membawa beberapa lilin untuk menerangi jalan kita.
Jenna : Oh, terimakasih.
Kei : Wajahmu pucat.. An? Ada apa?
An : Aku yang salah lihat atau aku
memang menginjak organ-organ tubuh manusia disana.. aku juga melihat ruangan
dengan patung-patung berbentuk manusia yang sangat banyak di dalamnya.
Kei : Kalau begitu ayo kita lihat.
An : Tunggu dulu, aku juga melihat
seseorang dengan jubah hitam sedang mengasah sesuatu.. terdengar seperti..
Jenna : Sebilah pisau?!
Lusy : Mooouu~ okaa-sannn!!
Kei : Ayo kita lihat saja.
Kemudian
mereka pergi ke tempat yang disebutkan oleh An.. yah dia benar…
Lusy : K-kyaaaaaaaaa?!!!!
Jenna : L-Lusy apa yang kamu
pegang?!
Kei : U-usus manusia?
An : K..Kei ?!
Lusy : *blurrghh*
Jenna : Lusy , daijoubu?
Lusy : Em.. daijoubu desu.
Kei : Dimana orang dengan jubah
hitam yang kamu lihat, An?
An : Di ruangan itu.*An menunjuk
sebuah pintu*
Kei : A-aah.. apa ini yang aku
injak..
An : Kei ?!
Kei : Minna, lihatlah apa
yang kalian injak sebentar.
Lusy : H-huaaaaaa…
Jenna : O-organ..tubuh m-manusia?!
Lusy : Aku ingin keluar dari sini
sekarang jugaa!!!
An : Sstt..
Jenna : Ayo masuk.
Mereka
masuk ke ruangan yang ditunjuk An. Disini mereka melihat lebih banyak lagi
patung manusia yang lebih rapih daripada di luar.
Lusy : P-patungnya banyak ..
Kei : Hebat, bagus banget patungnya.
*Kei menyentuh kepala patung tersebut*
Kei : Astaga..
Jenna : H-huaaa.. p-putus putus..
kepalanya…
Lusy : Y-ya tuhan..
An : Shit.. manusia asli..
Lusy : Ayo cari pintu keluar!!
Saat mereka
ingin mencari pintu keluar, tiba-tiba perempuan yang diceritakan oleh An pun
datang. Ichika.. dia mendekati mereka dengan pisau tajam di tangannya.
Ichika : Wah, cukup berani juga
kalian datang kesini.
Jenna : A-apa maksudmu?
Ichika: Bisakah kalian menemaniku ?
An : Itu perempuan yang kubilang
tadi.
Ichika: Kalian semua masih muda..
kalian akan menjadi patung terbaik milikku. AHAHAHAHAHAH !!!!!
Kei : Lari!!
Ichika: *Ichika melempar pisau ke
arah kaki Jenna*
Jenna : Aaa.. aahh.. *jatuh*
An : Jenna!
Kei : Jenna , kamu nggak apa apa?
An : Kakinya luka! Ngga apa apa
gimana?!
Ichika: Hahaha, tinggal nunggu hari
aja kalian akan menjadi patung seperti mereka. Jaa nee~
Ichika
menghilang. Luka pada kaki Jenna tidak begitu parah. Lusy menutup lukanya dengan kain supaya
pendarahannya berhenti.
Jenna : I-ittaaii...
Lusy : Doushiyou?
Jenna : Em.. lebih baik dari
sebelumnya. Arigato, Lusy !
Kei : Owch.. pasti sakit. Aku belum
pernah tertusuk pisau seperti itu.
An : Sudahlah.. Lebih baik kita
mencari pintu keluar sekarang. Yuk, Kei ! Lusy jaga Jenna ya.
Jenna : Hah? Nggaakk!! Aku ikut.
An : Tapi bagaimana dengan lukamu?
Jenna : Nggak sakit kok.
Kei : Kamu yakin mau ikut?
Jenna : Aku tidak mau kita berpisah.
Lusy : Iya juga sih, Jenna benar.
An : Kalau begitu, yasudah ayo deh.
Mereka pun
mencari pintu keluarnya. Ruangan itu sangatlah besar. Tidaklah mudah untuk
mereka mencari sebuah pintu keluar dari ruangan mengerikan itu. Kemudian,
mereka bertemu kembali dengan orang aneh dengan kostum lebah yang mereka temui
ditangga tadi.
Jenna : H-hei.. bukankah itu orang
aneh tadi?
Orang aneh : Ada apa dengan cara
jalanmu? Pacarku menusuk kakimu? Haha, rasakan itu.
An : K-konoyaro..
Orang aneh : Jangan berisik kalian
semua! Jika kalian terlalu berisik kalian akan mati hari ini juga. Bukankah
momen yang menyenangkan adalah menunggu saat saat kematian datang? HAHAHAH !
Kei : A-apa yang kamu pikirkan? Kamu
pikir kami boneka?!
Orang aneh : Tentu saja. Tertarik
dengan museum tanpa nama, kalian membuka pintu kematian kalian sendiri.
Lusy : Jadi, itu.. hanya untuk
menarik perhatian?!
Orang aneh : Kamu pintar adik manis!
*membuka topengnya* .
Biar kujelaskan. Namaku adalah Shin
.Sebenarnya aku tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun. Tapi untuk
kalian calon patung special pacarku, aku akan menceritakan cerita di balik
semua ini. Museum ini adalah peninggalan ayahnya pacarku, Takanata Furuya.
Furuya-san sangat menyayangi putrinya, Takanata Ichika pacarku. Tapi, Furuya-san
meninggal karena memiliki tumor ganas di dalam tubuhnya. Pacarku.. ya akhirnya
dia stress.. sehingga dia membuat patung manusia ini untuk menemani ayahnya.
Percaya maupun tidak, patung itu dapat bergerak. Ichika menguasai ilmu sihir
dari buku yang ditinggalkan ibunya Takanata Ryoko.
An : Pantas.. dia sampai segelap itu
hatinya..
Shin : Aku sangat ingin mengajaknya
keluar. Tapi dia tidak pernah mau mendengarkanku..
Kei : Mengapa kamu tidak keluar
sendiri?
Shin : Aku tidak dapat keluar
sendiri. Ini semua sudah dikendalikan olehnya.
Jenna : Kalau begitu ayo kita keluar
bersama.
An : Ayo..
Kei : Ayolah!
Lusy : Ayo keluar bareng.
Shin : Emh.. baiklah. Aku akan
menjemput Ichika nanti.
Ichika : Hahahaha, apa? Beraninya
kamu pergi, Shin..
Ichika muncul.
Ichika marah besar karena Shin setuju dengan calon korbannya sendiri. Mereka
pun diserang ribuan patung miliknya.
Shin : Apa, Ichika! Ini tidak
seperti yang kamu lihat.
Ichika: Cukup Shin. Hentikan omong
kosongmu. Teman-teman, serang!!
Jenna : K-kyaaaaaaaaa……
Lusy : Eheh, jangan mendekat. Argh..
An : Membunuhnya cukup mudah..
Kei : Lihatlah.. organ tubuhnya
sangat mudah dipatahkan.
Jenna : Eeh.. emh aku akan
mencobanya.
Lusy : M-menjijikan.. yosshaaa.. aku
akan mencobanya juga!
An : Shin! Bunuh Ichika!
Shin : Apa? Bunuh dia?
Jenna: See? Ur girlfriend is crazy!!
Lihatlah dia sudah gila. Dia hanya duduk disana dan merenung, entah apa yang
dia pikirkan. Dia hidup hanya untuk membunuh, menyedihkan sekali. Aku sangat
yakin dengan kamu membunuhnya kamu membantu meringankan beban pikirannya.
Shin : HENTIKAN ! Aku.. aku tidak
dapat melakukannya!!
Lusy : Shin!!
Jenna : Aku sangat yakin kuncinya
adalah Ichika. Jika dia mati kutukan ini akan runtuh. Bantulah kami, bantulah
dia. Shin!
Shin : Ah iya *mendekat ke Ichika*
Maaf Ichika, tapi aku harus membantumu dengan membunuhmu.
*STAB*
Shin : A.. apa!!
Jenna : Shin!!
Ichika: Mencoba membunuhku atau
bunuh diri!?
An : Shin, mundur!!
Shin : Aduh, sakit. Jangan
mendekat.. menjauhlah..
Ichika: Matilah kamu Shin!
*DOR*
Ichika: … a-apa ini..?
Shin : Maaf Ichika, tapi sudah
kubilang agar jangan mendekat!
An : Patung ini, mereka tidak akan
berhenti menyerang sebelum detak jantungnya berhenti.
Ichika: Lebih baik, kalian smua
pergi dari sini sekarang. Ini kunci pintu keluarnya. Karena aku telah ditanami
bom didalam tubuhku. Bom itu akan meledak ketika detak jantungku berhenti.
Kei : Apa!?
Ichika: Jadi jika kalian belum mau
mati. CEPAT PERGI DARISINI!!!
Lusy : H-haaaa.. ayo cepat!
Shin : Ichika, maafkan aku.
Ichika: Tidak apa apa Shin.
Shin : Aku nggak akan ninggalin
kamu.
Ichika: Cepat pergi Shin, sebelum
aku mati.
Shin : Tidak, kita akan mati berdua,
disini.
Jenna : Shin!
Lusy : Ayo keluar!
Shin: Tidak, kalian saja.
Terimakasih.
An : Kamu yakin?
Shin : Ya! Cepat keluar!
Ichika: Shin..
Shin : Iya, Ichika?
Ichika: Arigato, Shin..
*kissu* /heh/
Kei : A-aahh.. terimakasih Ichika,
Shin!
Jenna : Ayo lari..!!!
Mereka
semua berlari meninggalkan tempat itu. Belum sempat mereka keluar, bom itu
sudah meledak saat mereka masih berada di tangga. Mereka semua terjatuh.
Lusy : Kyaaaa..
An : Meledak..
Jenna : Semoga mereka bahagia berdua
di alam sana ya..
Kei : So sweet banget tadi, aku
sampai merinding.
An : Hahahah, Kei .
Lusy : Ayo kita naik.
Setelah
itu, mereka sampai di atas. Mereka bertemu dengan banyak polisi dan mereka pun
di berikan cukup banyak pertanyaan karena keluar dari museum yang meledak itu.
Kini, museum tanpa nama yang tadi mereka ingin kunjungi tidak tertutup lagi
karena tangga-tangga dan tembok penghalangnya sudah hancur. Jadi mereka pergi
melihat museum peninggalan ayah Ichika itu.
Jenna : Mau coba ke museum tanpa
nama itu? Kita dapat langsung kesana karena penghalangnya hancur.
Lusy : Wah, iya keren tuh,
bangunannya kaya dari kerang raksasa.
Kei : Wah, ayo masuk.
An : Yeah!
Jenna : K-kireii..
Lusy : Halusnya…
An : Iya iya, wah hebatnya.
Kei : Mutiaraa, yeaa!!
Lusy : Wah aku ingin melihatnya!
Jenna : Aku suka yang ini, cantik..
Polisi : Karena kalian yang
menemukan tempat hilang ini, kalian boleh memiliki semua ini, termasuk
museumnya.
Kei : Wah, hebat!
An : Asik kita punya museum.
Jenna : Tidak, terimakasih pak
polisi.
Lusy : Loh, kenapa Jenna ?
Jenna : Kalian tidak ingat ini punya
Furuya-san? Nanti Ichika marah lhoo..
Lusy : Wah iya.
Polisi : Takanata Furuya? Oh iya.
Dia penemu yang hebat. Jadi ini museumnya.
Lusy : Kenang saja Furuya-san dengan
museum ini pak.
Polisi : Baiklah, kalian masing
masing boleh memilih oleh oleh dari museum ini.
Kei : Aku ingin yang ini, mutiaranya
cantik.
Lusy : Aaa ikan ini lucu bangetttt
<3
An : Wah, aku yang ini deh. Bagus
nih. Kamu yang mana, Jenna ?
Jenna : Aku yang ini.
An : Suka banget ya sama yang itu.
Jenna : Haha, iya nih. Baiklah pak
Polisi. Terimakasih ya. Kami harus pulang, selamat tinggal ..
All: Selamat tinggal pak.
Polisi : Ya, selamat tinggal.
Terimakasih ya anak anak, eh iya siapa nama kalian semua?
Jenna : Jenna, An, Lusy, dan Kei.
Polisi : Baiklah, jaa mata nee~
All : Jaa~
Mereka pun
kembali ke rumah Jenna. Oleh-oleh dari museum itu mereka simpan baik-baik
.Kenangan aneh yang mereka dapatkan tak pernah mereka lupa. Sesekali mereka
mengungkit kejadian yang terjadi disana dalam obrolan mereka.
[THE END]
Thanks for
read ^^
No comments:
Post a Comment