Welcome to my site :)

Saturday, June 7, 2014

Hitobashira

Salah satu mitos menyeramkan yang kerap beredar di Jepang adalah metode Hitobashira. Lantas? Apa sebenarnya Hitobashira tersebut? Ya, dalam bahasa jepang, Hitobashira memiliki arti “pilar manusia”. Konon katanya, pada zaman dulu masyarakat Jepang percaya jika sebuah bangunan yang tidak menggunakan manusia sebagai bahan pondasinya akan cepat rapuh atau roboh. Oleh sebab itu, mereka harus menggunakan manusia sebagai tumbal agar dewa tak membuat bangunan yang tengah mereka bangun menjadi cepat roboh. Selain itu, pada zaman dulu teknologi Jepang belum semaju sekarang. Mereka belum mengenal material atau bahan yang kuat untuk membangun sebuah pondasi bangunan. Mereka juga tak memiliki perhitungan yang tepat layaknya insinyur-insinyur bangunan pada masa kini yang dapat membuat bangunan terus berdiri kokoh. Oleh sebab itu mereka sangat percaya dengan mitos tersebut.




Manusia yang dijadikan sebagai tumbal akan dikubur hidup-hidup dalam pilar bangunan. Biasanya, bangunan yang menggunakan manusia sebagai tumbal adalah kastil. Mungkin, Anda begitu ngeri ketika mendengarkan cerita mengenai Hitobashira. Sebagian dari Anda mungkin berpikir jika hal tersebut hanyalah karangan manusia belaka. Namun entah benar atau tidak, faktanya banyak juga tulang belulang manusia yang ditemukan di beberapa bangunan kastil kuno, terowongan bahkan jembatan.

Legenda termashyur yang menceritakan tentang adanya tumbal manusia dalam pilar bangunan adalah legenda dibangunnya sebuah kastil bernama Kastil Matsue. Para pekerja konstruksi dari kastil ini konon sempat mengalami hambatan saat membangun pondasi dinding utama dari kastil yang terletak di prefektur Shimane tersebut. Mereka telah membangun pondasi dinding berkali-kali namun pondasi terus saja robot. Oleh sebab itu, mereka kemudian berpikir jika dewa belum mengizinkan mereka membangun kastil tersebut. Akhirnya, para pekerja berinisiatif untuk mengorbankan manusia untuk memudahkan proses pembangunan kastil Matsue. Pencarian tersebut mereka lakukan saat festival bon matsuri tengah diadakan di lingkungan sekitar kastil. Pencarian mereka terhenti saat menemukan seorang pendeta wanita yang tengah menarikan sebuah tarian bon yang begitu indah. Para pekerja menganggap jika pendeta wanita tersebut adalah tumbal yang tepat untuk melancarkan pembangunan kastil. Mereka akhirnya menculik si pendeta wanita dan menyegelnya dalam tembok utama menara kastil. Beberapa saat kemudian, pembangunan kastil pun dapat terselesaikan dengan baik. Masyarakat Jepang percaya jika arwah si pendeta masih bergentayangan. Seram juga ya.

Thanks for read ^^

No comments:

Post a Comment