Welcome to my site :)

Thursday, June 5, 2014

Don't go to class alone

 

            Pagi itu aku berangkat ke sekolah lebih cepat sekitar pukul 5.35 karena banyak tugas yang belum selesai, bukan PR tapi semacam proposal karena aku adalah salah satu pengurus OSIS. Saat tiba di sekolah suasananya masih sangat sepi, belum ada siswa lain yang datang. Pagi itu pun cuacanya mendung dan gerimis, hal ini benar-benar menambah suasana horror yang selalu memenuhi kepalaku . Aku pun bergegas menuju kelas, dan dari kejauhan saya melihat siswa perempuan sedang duduk di taman samping kelas. “Yes, ada teman datang cepat juga ! “ pikirku .


"Eh.. kamu Lisa, kamu datang cepat juga." Aku menyapanya .

"Ia Jen, sudah biasa kok .” dia tersenyum dengan terpaksa.

"Apa yang sedang kamu lakukan disini ? Ayo masuk ke kelas ." Ajakku .

"Jangan, Jen . Lebih baik kita menunggu suasana lebih ramai, mari tunggu teman-teman bersama disini ." Lisa berusaha menghentikan langkahku, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetaran .

"Memangnya, ada apa ?" tanyaku.

"Tidak ada . Tidak ada apa apa . Tapi sebaiknya kamu jangan masuk sendiri . “

"Oh.. baiklah, tapi aku ingin menaruh tasku dulu . Aku akan kembali kesini lagi ."

            Tiba di kelas angin dingin berhembus menyentuh kulitku . Brrr~ dingin sekali . Kemudian aku dibuat terkejut oleh keadaan di kelasku . Semua meja dan kursi berantakan tidak pada tempatnya . Aku bingung siapa sih orang bodoh yang melakukan hal tidak berguna ini, aku pun segera membereskan meja dan kursiku . Aku harus menyelesaikan tugasku, Lisa pun kuabaikan .

            Sedang asik menulis, tiba tiba saja suasana di kelasku terasa aneh . Suhu ruangan menjadi benar-benar dingin dan sesekali aku melihat bayangan yang berpindah tempat sangat cepat, aku pun mengabaikannya dan kemudian melanjutkan pekerjaanku .

            Namun, tiba-tiba dari belakang terdengar suara meja digeser dan itu menimbulkan suara yang sangat keras . Ketika aku mencoba menoleh ke belakang, tidak ada apa apa . Meja dan kursi pun masih di posisi semula . Aku pun bergidik ngeri kemudian bergegas ke luar kelas menjumpai Lisa .

            “Lisa, mengapa tadi kamu melarangku masuk ? Ayo temani aku di dalam kelas . Aku memiliki banyak tugas yang harus kuselesaikan tapi aku tidak suka sendirian . “ Aku mencoba untuk tetap tenang dan tidak menceritakan kepada Lisa apa yang barusan aku alami . “Jangan dulu, Jena . Saat aku masuk kelas sendirian, aku melihat dengan jelas oleh kedua mataku bahwa meja dan kursi di dalam kelas bergeser sendiri . Aku mencoba untuk berteriak dan berlari namun aku tidak bisa . Aku membeku disana . Kemudian, dia mendekatiku . Sosok bertubuh kurus dan pucat itu berjalan perlahan menghampiriku, rambutnya yang panjang menutupi wajahnya, dan ketika dia tepat di depan mataku dia menghilang . Aku langsung keluar dan memutuskan untuk menunggu suasana ramai agar aku tidak bertemu dengannya lagi . Jadi lebih baik kita tunggu suasana sekolah lebih ramai dulu . “ jelasnya . Aku pun merinding mengingat apa yang terjadi padaku tadi bukanlah hal yang separah Lisa . Lisa memang sering mengalami hal-hal aneh dan tidak jarang juga dia kerasukan .

            Sekitar 20 menit, suasana sekolah pun mulai ramai . Kulihat Victor dan Maikel datang dan mendekat ke kelas kami . “Lisa, ayo masuk kelas . Victor dan Maikel sudah datang . “ Lisa pun setuju dan kami masuk kelas bersama . Namun, belum sempat Lisa meletakkan tasnya dia terlihat aneh . Wajahnya pucat, matanya sedikit melotot dan dia berjalan mundur menuju pintu kelas .

“Lisa ? Apa yang terjadi denganmu ? “ aku bertanya bingung .

"Ayo keluar, tolong bawa keluar aku dari sini".

"Ada apa, Lisa ? Apa yang kamu perhatikan ? “ tanyaku. Victor dan Maikel terlihat heran .

"Jena, tolong pegang erat tanganku . Aku ingin jatuh , aku tidak kuat lagi . Ayo keluar dari sini" Lisa memintaku dengan nada gemetar .

            Lisa terlihat pucat dan lemas, aku pun bergegas memegang tangannya . Aku meminta bantuan Victor tetapi sikap Lisa semakin aneh, dia berteriak teriak dan tangannya menjadi sangat dingin .

            “Maikel.. pergi dari situ ! Dia.. dia ada di sampingmu . Perempuan itu berada di sampingmu ! “ teriak Lisa . Sontak Maikel yang sedang duduk santai di pojok kelas itu terlihat ketakukan . Lisa pun makin menjadi jadi, dia berteriak tak terkendali dan akhirnya pingsan . Kamu bertiga pun kebingungan dan karena takut kami putuskan untuk membawa Lisa ke kantor guru.

            Setelah Lisa siuman dan keadaan normal kembali, Maikel bertanya apa yang dialami Lisa tadi . Cerita Lisa pun membuatku merinding . Dia bercerita bahwa saat di dalam kelas tadi dia melihat perempuan itu lagi . Sosok bertubuh kurus dan pucat itu, dan rambutnya yang panjang menutupi wajahnya, duduk diatas meja pojok belakang tepat di dekat Maikel tadi .

            Sekarang, malah Maikel yang pingsan . Huh, aku tidak dapat percaya ini .

Thanks for read ^^

No comments:

Post a Comment