Pagi
itu aku berangkat ke sekolah lebih cepat sekitar pukul 5.35 karena banyak tugas
yang belum selesai, bukan PR tapi semacam proposal karena aku adalah salah satu
pengurus OSIS. Saat tiba di sekolah suasananya masih sangat sepi, belum ada
siswa lain yang datang. Pagi itu pun cuacanya mendung dan gerimis, hal ini
benar-benar menambah suasana horror yang selalu memenuhi kepalaku . Aku pun
bergegas menuju kelas, dan dari kejauhan saya melihat siswa perempuan sedang
duduk di taman samping kelas. “Yes, ada teman datang cepat juga ! “ pikirku .
"Eh.. kamu Lisa, kamu datang cepat
juga." Aku menyapanya .
"Ia Jen, sudah biasa kok .” dia tersenyum
dengan terpaksa.
"Apa yang sedang kamu lakukan
disini ? Ayo masuk ke kelas ." Ajakku .
"Jangan, Jen . Lebih baik kita
menunggu suasana lebih ramai, mari tunggu teman-teman bersama disini ." Lisa
berusaha menghentikan langkahku, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetaran
.
"Memangnya, ada apa ?"
tanyaku.
"Tidak ada . Tidak ada apa apa .
Tapi sebaiknya kamu jangan masuk sendiri . “
"Oh.. baiklah, tapi aku ingin
menaruh tasku dulu . Aku akan kembali kesini lagi ."
Tiba
di kelas angin dingin berhembus menyentuh kulitku . Brrr~ dingin sekali .
Kemudian aku dibuat terkejut oleh keadaan di kelasku . Semua meja dan kursi
berantakan tidak pada tempatnya . Aku bingung siapa sih orang bodoh yang
melakukan hal tidak berguna ini, aku pun segera membereskan meja dan kursiku .
Aku harus menyelesaikan tugasku, Lisa pun kuabaikan .
Sedang
asik menulis, tiba tiba saja suasana di kelasku terasa aneh . Suhu ruangan
menjadi benar-benar dingin dan sesekali aku melihat bayangan yang berpindah
tempat sangat cepat, aku pun mengabaikannya dan kemudian melanjutkan
pekerjaanku .
Namun,
tiba-tiba dari belakang terdengar suara meja digeser dan itu menimbulkan suara
yang sangat keras . Ketika aku mencoba menoleh ke belakang, tidak ada apa apa .
Meja dan kursi pun masih di posisi semula . Aku pun bergidik ngeri kemudian
bergegas ke luar kelas menjumpai Lisa .
“Lisa,
mengapa tadi kamu melarangku masuk ? Ayo temani aku di dalam kelas . Aku
memiliki banyak tugas yang harus kuselesaikan tapi aku tidak suka sendirian . “
Aku mencoba untuk tetap tenang dan tidak menceritakan kepada Lisa apa yang
barusan aku alami . “Jangan dulu, Jena . Saat aku masuk kelas sendirian, aku
melihat dengan jelas oleh kedua mataku bahwa meja dan kursi di dalam kelas
bergeser sendiri . Aku mencoba untuk berteriak dan berlari namun aku tidak bisa
. Aku membeku disana . Kemudian, dia mendekatiku . Sosok bertubuh kurus dan
pucat itu berjalan perlahan menghampiriku, rambutnya yang panjang menutupi
wajahnya, dan ketika dia tepat di depan mataku dia menghilang . Aku langsung
keluar dan memutuskan untuk menunggu suasana ramai agar aku tidak bertemu
dengannya lagi . Jadi lebih baik kita tunggu suasana sekolah lebih ramai dulu .
“ jelasnya . Aku pun merinding mengingat apa yang terjadi padaku tadi bukanlah
hal yang separah Lisa . Lisa memang sering mengalami hal-hal aneh dan tidak
jarang juga dia kerasukan .
Sekitar
20 menit, suasana sekolah pun mulai ramai . Kulihat Victor dan Maikel datang
dan mendekat ke kelas kami . “Lisa, ayo masuk kelas . Victor dan Maikel sudah
datang . “ Lisa pun setuju dan kami masuk kelas bersama . Namun, belum sempat
Lisa meletakkan tasnya dia terlihat aneh . Wajahnya pucat, matanya sedikit
melotot dan dia berjalan mundur menuju pintu kelas .
“Lisa ? Apa yang terjadi denganmu ? “
aku bertanya bingung .
"Ayo keluar, tolong bawa keluar
aku dari sini".
"Ada apa, Lisa ? Apa yang kamu
perhatikan ? “ tanyaku. Victor dan Maikel terlihat heran .
"Jena, tolong pegang erat tanganku
. Aku ingin jatuh , aku tidak kuat lagi . Ayo keluar dari sini" Lisa
memintaku dengan nada gemetar .
Lisa
terlihat pucat dan lemas, aku pun bergegas memegang tangannya . Aku meminta
bantuan Victor tetapi sikap Lisa semakin aneh, dia berteriak teriak dan
tangannya menjadi sangat dingin .
“Maikel..
pergi dari situ ! Dia.. dia ada di sampingmu . Perempuan itu berada di
sampingmu ! “ teriak Lisa . Sontak Maikel yang sedang duduk santai di pojok
kelas itu terlihat ketakukan . Lisa pun makin menjadi jadi, dia berteriak tak
terkendali dan akhirnya pingsan . Kamu bertiga pun kebingungan dan karena takut
kami putuskan untuk membawa Lisa ke kantor guru.
Setelah
Lisa siuman dan keadaan normal kembali, Maikel bertanya apa yang dialami Lisa
tadi . Cerita Lisa pun membuatku merinding . Dia bercerita bahwa saat di dalam
kelas tadi dia melihat perempuan itu lagi . Sosok bertubuh kurus dan pucat itu,
dan rambutnya yang panjang menutupi wajahnya, duduk diatas meja pojok belakang
tepat di dekat Maikel tadi .
Sekarang,
malah Maikel yang pingsan . Huh, aku tidak dapat percaya ini .
Thanks for read ^^
No comments:
Post a Comment