Disebuah
desa, tinggallah satu keluarga miskin dan kaya. Mereka bertetanggaan. Keluarga
miskin itu memelihara seekor keledai, dan orang kaya itu memelihara seekor
kuda. Orang kaya itu sangat sombong dan tidak suka dengan orang miskin itu. Dia
selalu mengejek bahwa si miskin hanya punya keledai.
Hingga suatu
hari, keledainya milik orang miskin itu beranak. Mereka senang bukan main.
Anaknyapun bermain dengan keledai miliknya setiap hari. Tapi si kaya ini merasa
iri kepada mereka. Karena kudanya tidak beranak. Diapun memiliki akal licik,
karena kuda dan keledai hamper sama, ia ingin mengaku ngaku bahwa keledai itu
adalah anak kuda miliknya.
Maka,
pergilah ia kekantor polisi dan melaporkan bahwa anak kuda miliknya di curi
oleh si miskin. Polisi itu memanggil si miskin. Lalu pergilah mereka ke kantor
polisi sampai kepengadilan. Di pengadilan, hakimnya telah disuap (sogok) oleh
si kaya, agar dia menang dan si miskin dipenjara. Maka benarlah dia menang dan
si miskin dipenjara. Keluarganya amat sedih, karena kepala keluarga mereka
dipenjara. Anak keledai merekapun diambil oleh si kaya.
Anak dari
keluarga miskin itu menangis sepanjang jalan, hingga ia bertemu oleh seekor
kelinci. Kelinci itu bilang ‘’Eh, kamu kenapa menangis?’’ Tanya kelinci. ‘’Ayahku
dipenjara..’’ Ucapnya. ‘’Masa? Loh kok bisa?’’ Tanya kelinci bingung. ‘’Ayahku
memiliki keledai, lalu keledai itu beranak. Tapi ayahku difitnah mencuri anak
kuda milik tetanggaku yang kaya, sehingga ayah dipenjara..’’ Ucapnya dengan
terisak isak. Mendengar hal seperti itu, kelinci marah besar .Apalagi kelinci
kenal dengan jaksa itu, dia adalah temannya kelinci. Maka pergilah kelinci
kepengadilan tadi.
‘’Horee…
Horee…!!!’’ Teriak kelinci seperti sedang senang. ‘’Ada apa kelinci?’’Tanya
jaksa itu. ‘’ Ituloh, ibuku bertelur, aku senang sekalii!!’’ Ucapnya ngawur. ‘’Lah,
ada ada aja, mana mungkin kelinci bertelur?’’ Kata jaksa itu bingung. ‘’Nah
sekarang saya juga mau nanya, mana ada kuda beranak keledai?’’ Ucap kelinci itu.
‘’Lah siapa bilang?’’ Tanya jaksa itu heran. ‘’Itu orang kaya itu, katanya
kudanya beranak keledai? Bukannya anak keledai itu milik tetangganya yg miskin,
kok pemiliknya yg dipenjara sih?’’ Ucap kelinci dengan nada sedikit mengejek.
Sang jaksa pun malu dan membebaskan si miskin itu. Anaknya sangat senang dan
berterimakasih kepada kelinci. Anak keledainyapun dikembalikan. Lalu si kayalah
yang dipenjara dan jaksa tsbt kehilangan pekerjaannya karena menerima suapan.
Thanks for read ^^
No comments:
Post a Comment