Welcome to my site :)

Thursday, June 5, 2014

Sahabatku, pahlawanku ^^




     Disebuah sekolah SMP, ada siswi yang bernama Nina. Dia adalah anak dari keluarga tidak mampu, sehingga setiap harinya dia selalu membawa lemper barang jualannya kesekolahan dan menjualnya kepada teman temannya. Nina selalu diejek oleh teman temannya, dia juga sering dijahili oleh teman temannya yang sombong. Nina kelas 9. Nilai Nina lumayan bagus, dia sangat rajin. Hanya saja sayangnya orang tuanya tidak mampu lagi membiayainya sekolah, sehingga Nina harus berhenti sekolah.


     Hari terakhirnya disekolah adalah akhir bulan oktober, diapun menangis dipojok sekolah sendirian. Teman temannya yang lain seperti biasanya hanya mengejek Nina dengan penuh kesombongan. Lalu tak lama kemudian, dating seorang siswi bernama Alma, karena merasa kasihan, diapun menghampiri Nina. ‘’Hei, kamu kenapa nangis?’’ Tanya Alma penuh penasaran. ‘’Aku… aku.. hikss..’’ Nina terisak isak. ‘’Kenapa teman teman kamu mengejek kamu, apakah itu yang membuat kamu menangis? Ayolah ceritakan saja padaku!’’  Ucap Alma. ‘’Aku.. aku tidak bisa sekolah lagi.. Orang tuaku tidak bisa membiayaiku, tapi aku masih mau sekolah. Sedangkan teman temanku hanya bisa tersenyum puas karena aku tidak bisa sekolah lagi!’’ Jelas Nina. ‘’Nina, kamu jangan sedih. Aku mau kok jadi temanmu. Aku Alma kelas 3 juga. Ehm… aku beli lempernya, ya.’’ Alma mencomot lemper dan memeluk Nina yang masih terisak.

     ‘’Nina, aku ikut sedih jika kamu nggak sekolah lagi. Tapi aku ingin membantu kamu sebisaku, ya. Ehm … gini saja, gimana kalo mulai besok kamu main kerumahku, ya! Kita belajar bareng gitu. Aku jadi guru. Kamu jadi murid. Jadi walaupun kamu nggak sekolah, tapi bisa tetap belajar, kan!’’ Usul Alma sambil makan lemper dan menatap Nina dengan mantap. ‘’ Benarkah? Apa kamu mau jadi teman seorang penjual lemper, kamu mau jadi temannya orang miskin?’’ Ucap Nina yang masih terisak. ‘’ Aku nggak peduli kamu mau bagaimana, tapi setidaknya aku mau membantumu, aku ingin menjadi temanmu. Kamu mau ya jadi temanku’’ Ucap Alma. ‘’Terimakasih Alma, aku pasti mau menjadi temanmu!’’ Kata Nina sambil mengusap air matanya. ‘’Wah asik, baiklah Nina. Ayo pulang, sekalian mampir dulu kerumahku, kamu mau, kan?’’ Tanya Alma. ‘’ Bolehkah?’’ ‘’Tentu saja, mamahku selalu senang jika aku membawa temanku kerumah, yuk!’’ Ajak Alma. ‘’Baiklah, Alma!’’

     Merekapun berjalan kaki menuju rumah Alma. Alma adalah siswi terkaya disekolah tersebut. Sehingga teman temannya Alma heran dan sampai bertanya kepada Alma dijalan. ‘’Eh, Alma’’ ‘’Hai, Sari’’ Sapa Alma dengan ramah. ‘’ Alma, aku nggak salah liat yah, kamu jalan sama Nina. Murid yang miskin itukan!’’ Ucap Sari. ‘’Eh, kamu nggak boleh gitu Sari, dia temanku! ‘’ Bentak Alma. ‘’ E… eh.. temanmu? Kok kamu mausih temenan sm dia? Eh, Nina. Berharap banget yah berteman sm..’’ ‘’Cukup, sekali lagi kamu ejek Nina, aku gak mau temenan sm kamu lagi. Aku gak suka orang yang sombong!’’ Bentak Alma yang memotong pembicaraan Sari. ‘’Eh, iya deh. Maaf ya Alma.’’ Ucap Sari. ‘’Jangan sama aku, sama Nina juga dong.’’ ‘’Hah? Oke, maafin aku ya Nina,’’ Ucap Sari dengan kesal. ‘’Iya gak apa apa kok, lagian juga apa yang kamu omongin benar, aku emang anak orang miskin’’ Ucap Nina dengan muka memelas. ‘’Ah, udah yuk Nina, kita kerumahku. Aku duluan ya Sari!’’ Seru Alma. ‘’Yaa…’’

     Sesampainya dirumah Alma, Alma mengetuk pintu rumahnya. ‘’Tok.. tok.. tok.. Assalamualaikum.’’ ‘’Walaikumussalam..’’ Ucap mamah Alma sambil membukakan pintu. ‘’Eh kamu bawa teman?’’ Kata mamahnya Alma. ‘’Iya mah, kenalin nama dia Nina. Dia mau belajar bareng sama aku, gpp-kan, mah! ‘’ Seru Alma. ‘’ Iya gak apa apa, silahkan masuk, Nina.’’ ‘’Makasih Tante’’ Ucap Nina sambil melangkah masuk. Kemudian Nina diajak masuk kekamarnya Alma. Besar sekali kamarnya Alma, penuh dengan boneka yang cantik cantik, membuat Nina terpesona. ‘’Wah Alma, cantik cantik sekali bonekanya, beruntungnya kamu mempunyai mereka.’’ Ucap Nina dgn senang. ‘’Ah iya, eh kamu boleh ambil satu kok.’’ Seru Alma. ‘’Ah, benarkah? Eh tidak usah, terimakasih!’’ Nina menolak karena malu. ‘’Ambil saja, aku lihat kamu daritadi senang sekali sm boneka itu, ini, buat kamu, anggap aja kenang kenangan dari aku.’’ Ucap Alma sambil memberikan boneka tsbt kepada Nina. ‘’Ah benarkah? Terimakasih Alma.’’ Ucap Nina senang. ‘’ Jaga baikbaik yah bonekanya, eh sebentar aku mau kedapur dulu nyiapin minuman’’ Kata Alma. ‘’Nggak usah repot repot, Alma.’’ ‘’Nggak apa apa kok, sebentar ya’’ Kata Alma sambil keluar dan menutup pintu kamarnya.

     Didapur ada mamahnya Alma sedang membuat kue. Lalu, Alma menceritakan semuanya tentang Nina kepada mamahnya. ‘’Oh jadi begitu, pantas saja dia tidak seperti yang lain. Matanya juga sembab, mamah heran tadi. Ternyata dia habis nangis ya. Yaudah kamu jadi temannya saja, mamah rasa itu akan membuatnya lebih baik.’’ Ucap mamah Alma. ‘’Oke, mah. Eh iya, aku bawa kue ini kekamar yah, mah.’’ Kata Alma sambil mengambil sepiring kue yang baru saja matang. ‘’Um, bawa saja. Tawarin Nina ya!’’ ‘’Pasti mah!’’ Seru Alma sambil membawa kue dan minuman itu keatas, kekamarnya.

     ‘’Maaf Nina, aku ninggalin kamu lama.’’ Kata Alma sambil duduk dan menaruh kue & minumannya. ‘’Gak apa apa kok, Alma. Eh iya, buku kamu banyak banget ya. Buku pengetahuan, aku ingin sekali membaca semuanya. Kamu hebat Alma.’’ Ucap Nina merasa girang. ‘’Haha, iya. Baca aja, aku senang kalo kamu senang, eh iya. Diminum nih, ini kue buatan mamahku, dicoba yaa!!’’ Seru Alma. ‘’Umm, enak banget kue buatan mamah kamu, hebatnya. Makasih ya, Alma!’’ Kata Nina. ‘’Haha, makasih. Enak, kan! Hehe, aku bantuin juga loh tadi. Eh iya, habis ini kita belajar ya!’’ Ucap Alma. ‘’ Oke, Alma.’’ Kata Nina.

     Merekapun belajar bersama hingga sore, lalu Nina pamit pulang karena dia harus membantu ibunya dirumah. ‘’Alma, terimakasih ya atas semuanya, aku pamit pulang.’’ ‘’Mau pulang sekarang ya, huh.. Oke oke, besok kesiini lagi yaa, aku borong kok lemper kamu jadi kamu nggak usah jualan lagi, kamu udah taukan jalan kerumahku, Nina?’’ Ucap Alma dengan senang.’’ Iya Alma, terimakasih atas bantuannya ya. Aku pamit pulang, dah.’’ Nina melambaikan tangan melangkah keluar lalu pulang. Keesokan harinya Nina tidak bersekolah. Seperti apa yang kemarin dia rencanakan, hari ini dia pergi kerumah Alma.

     ‘’Assalamualaikum, Alma..’’ Nina mengetuk pintu rumah Alma. ‘’Waalaikumussalam, eh Nina, ayo masuk.’’ Sapa Alma dengan ramah. Nina duduk diruang tamu dan Alma pergi kedapur membuat es. Ibu Alma ada pekerjaan di luar kota sedangkan ayahnya jarang pulang karena pekerjaannya juga. Orang tua Alma sangat sibuk sehingga dari dulu Alma lebih sering sendirian. Biasanya ada mbok yang menemaninya, tapi sekarang mboknya sedang pulang kampong jadi Alma sendirian dirumah ini. ‘’Alma, sepi banget disini, mamah kamu kemana? ‘’ Tanya Nina sedikit bingung.  ‘’Mamahku ada pekerjaan diluar kota sehingga dia tidak pulang selama seminggu ini. Sedangkan ayah memang jarang pulang karena pekerjaannya, aku sebenarnya iri sama kamu, Nina.’’ Ucap Alma sedikit sedih. ‘’Hah? Memangnya kenapa, cerita padaku.’’ Ucap Nina semakin bingung. ‘’Kamu, meskipun kamu tidak memiliki semua yang aku punya, seperti boneka atau apalah. Setidaknya kamu selalu bersama orang tuamu, penuh kasih sayang. Orang tuamu selalu ada disisimu, sedangkan aku. Dari kecil ayah dan mamah hanya sibuk bekerja dan bekerja. Aku jarang sekali main sama mereka, dari kecil aku hanya diurusi oleh mbok, tapi sekarang dia sedang pulang kampung. Aku iri sama kamu Nina, hanya karena itu.’’ Ucap Alma sambil menangis. ‘’ Oh begitu, aku rasa meskipun kamu jauh sama orang tua kamu, mereka tetap sayang kok sama kamu. Mereka pastinya ketika berada dirumah, mereka ngobrol dan main bareng sama kamu, kan! Merekapun nggak sayang sayang untuk membelikan anak kesayangannya boneka boneka yang cantik, karena mereka tidak bias bersama kamu terus, jadi mereka membelikan kamu boneka boneka ini untuk menemani kamu! Ya kan!’’ Ucap Nina sambil mengusap air mata Alma. ‘’Tapi, kasih sayang yang aku perlu itu bukan dari boneka , hanya sajaa.. Huaa coba aja kalo mereka nggak sibuk sama pekerjaan.’’ ‘’Udahlah Alma, itu juga untuk kamukan. Hayo, hapus air matanya.’’ Ucap Nina menghibur Alma. ‘’Haha, iya juga sih. Huh, eh iya,  Nina. Kelulusan nanti aku pindah ke Singapura. Aku akan sekolah disana. Tapi aku nggak akan lupa sama kamu kok..’’ Ucap Alma memberitahu Nina. ‘’Oh benarkah, wah hebatnya.. Aku ingin sekali kesana.’’ ‘’Nanti kalo kita udah samasama dewasa, kita jalan jalan yaa, kita mengelilingi dunia.’’ Ucap Alma menghibur Nina.’’Benarkah, wah aku ingin sekali. Kalo kita udah dewasa yaa, semoga kita sama sama sukses.’’ Ucap Nina terlihat senang.’’ Aamiin.’’

     Kemudian mereka belajar bersama, dan setiap hari begitu.. Setiap hari, sehingga kepintaran Nina tidak beda jauh dengan Alma. Setelah sehari, seminggu, sebulan, berbulan bulan mereka belajar bersama, akhirnya Alma harus menempuh Ujian Nasional. Sehingga Nina dan Alma semakin sedih karena mereka akan berpisah. Dihari Ujiannya Alma, Nina menunggu diluar sekolah. Ketika pulang, Nina menyapa Alma dengan hangat. ‘’Alma..!!’’ ‘’Eh Nina, tumben kamu kesini. Ada apa, Nina?’’ Tanya Alma. ‘’Aku mau kita main bareng sebelum perpisahan nanti, perpisahan kamu 3 hari lagikan?’’ Tanya Nina. ‘’Iya sih, oke ayo kita main bareng!!’’  Seru Alma. Merekapun pergi kesebuah taman bermain kecil lalu bermain ayun ayunan berdua. Mereka mengobrol asik sekali, setiap hari begitu sampai harinya perpisahan.



     Dihari perpisahan, Alma sangat senang sekaligus sedih. Senangnya karena dia mendapat ranking satu. Dia dihadiahi oleh orang tuanya handphone terbaru. Sedihnya, dia harus berpisah dengan Nina. Hari ini juga dia harus berangkat ke Singapore, sehingga dia berpisah dengan Nina disini. ‘’Alma, ini hari terakhir aku melihat wajah kamu.’’ Ucap Nina sedih. ‘’Nina, ngga kok! Ayolah mau sampai kapan kamu bersedih? Tersenyumlah!’’ Kata Alma sambil bersiap siap memfoto Nina. ‘’Haha, iya ^^ ‘’ Ucap Nina. Merekapun berfoto berdua.



      ‘’Nina, ini kenang kenangan dariku, disini ada nomor telepon, pin bb, dan nomor Whats App aku. Kamu bisa menghubungi aku darisini!’’ Ucap Alma sambil memberikan hp barunya ke Nina.’’Ah Alma, ini berlebihan. Udah gausah makasih.’’ Ucap Nina menolak. ‘’Ayolah Nina, biar kita bisa tetap berhubungan!’’ Ucap Alma sambil memberikan hp nya ke Nina. ‘’Ah, astaga terimakasih ya Alma. Maaf yah aku hanya bisa ngasih ini kekamu, ini buatanku sendiri. Simpan baik baik ya..’’ Ucap Nina sambil memberikan gelangnya. Dia membuatnya sendiri, ada dua sehingga mereka masing masing bisa memakainya. ‘’ Terimakasih yaa Nina!!’’ Ucap Alma senang sambil memakai gelang itu. ‘’Eh Nina, foto bareng yuk, foto terakhir kita!!’’ Ucap Alma. ‘’Baiklah.’’ Merekapun berfoto lalu Alma naik ke mobil menuju bandara. ‘’Dadah Alma, aku akan selalu merindukan kamu.’’ Ucap Nina sambil meneteskan air mata.’’ Dah. Ninaa…’’ Alma menangis sedih. 



     Kemudian Nina pulang, lalu menangis dikamarnya, memeluk bantal sambil memegang hp pemberian Alma. ‘’Kamu kenapa Nina, eh kamu dapat hp darimana?’’ Ucap ibunya Nina bingung. ‘’Aku.. aku sedih bu, sahabatku pergi. Hp ini pemberian sahabatku..’’ Ucap Nina sambil menangis.  ‘’ Tak lama kemudian, handphonenya berdering. Dia menerima sms dari Alma.. ‘’Eh bu, sebentar, ada sms.’’ ‘’Eh, apa isinya, bacain dong, ibu mau tau isi sms itu apa sih’’ Kata ibu Nina terlihat nora. ‘’Nina!!!! Aku tidak jadi ke Singapore,  akudidepan rumahmu nih!!! :D ‘’ Nina terkejut lalu langsung lari keluar rumah, dan mendapati Alma sudah berada didepannya.. Ninapun langsung memeluk Alma dengan erat, lalu Alma berkata ‘’Nina, aku udah mutusin kalo aku maunya disini, samakamu. Dan kamu bakal satu SMA sama aku, oke..’’ Nina lalu menangis bahagia dan memeluk Alma dengan erat.. ‘’Terimakasih banyak yah Alma!!!’’ Ucap Nina sambil memeluk Alma. ‘’Samasama, Nina!’’ Jawab Alma..



Thanks for read ^^

No comments:

Post a Comment