Disebuah sekolah
SMP, ada siswi yang bernama Nina. Dia adalah anak dari keluarga tidak mampu,
sehingga setiap harinya dia selalu membawa lemper barang jualannya kesekolahan
dan menjualnya kepada teman temannya. Nina selalu diejek oleh teman temannya,
dia juga sering dijahili oleh teman temannya yang sombong. Nina kelas 9. Nilai
Nina lumayan bagus, dia sangat rajin. Hanya saja sayangnya orang tuanya tidak
mampu lagi membiayainya sekolah, sehingga Nina harus berhenti sekolah.
Hari terakhirnya
disekolah adalah akhir bulan oktober, diapun menangis dipojok sekolah
sendirian. Teman temannya yang lain seperti biasanya hanya mengejek Nina dengan
penuh kesombongan. Lalu tak lama kemudian, dating seorang siswi bernama Alma,
karena merasa kasihan, diapun menghampiri Nina. ‘’Hei, kamu kenapa nangis?’’
Tanya Alma penuh penasaran. ‘’Aku… aku.. hikss..’’ Nina terisak isak. ‘’Kenapa
teman teman kamu mengejek kamu, apakah itu yang membuat kamu menangis? Ayolah
ceritakan saja padaku!’’ Ucap Alma.
‘’Aku.. aku tidak bisa sekolah lagi.. Orang tuaku tidak bisa membiayaiku, tapi
aku masih mau sekolah. Sedangkan teman temanku hanya bisa tersenyum puas karena
aku tidak bisa sekolah lagi!’’ Jelas Nina. ‘’Nina, kamu jangan sedih. Aku mau
kok jadi temanmu. Aku Alma kelas 3 juga. Ehm… aku beli lempernya, ya.’’ Alma
mencomot lemper dan memeluk Nina yang masih terisak.
‘’Nina, aku ikut
sedih jika kamu nggak sekolah lagi. Tapi aku ingin membantu kamu sebisaku, ya.
Ehm … gini saja, gimana kalo mulai besok kamu main kerumahku, ya! Kita belajar
bareng gitu. Aku jadi guru. Kamu jadi murid. Jadi walaupun kamu nggak sekolah,
tapi bisa tetap belajar, kan!’’ Usul Alma sambil makan lemper dan menatap Nina
dengan mantap. ‘’ Benarkah? Apa kamu mau jadi teman seorang penjual lemper,
kamu mau jadi temannya orang miskin?’’ Ucap Nina yang masih terisak. ‘’ Aku
nggak peduli kamu mau bagaimana, tapi setidaknya aku mau membantumu, aku ingin
menjadi temanmu. Kamu mau ya jadi temanku’’ Ucap Alma. ‘’Terimakasih Alma, aku
pasti mau menjadi temanmu!’’ Kata Nina sambil mengusap air matanya. ‘’Wah asik,
baiklah Nina. Ayo pulang, sekalian mampir dulu kerumahku, kamu mau, kan?’’
Tanya Alma. ‘’ Bolehkah?’’ ‘’Tentu saja, mamahku selalu senang jika aku membawa
temanku kerumah, yuk!’’ Ajak Alma. ‘’Baiklah, Alma!’’
Merekapun
berjalan kaki menuju rumah Alma. Alma adalah siswi terkaya disekolah tersebut.
Sehingga teman temannya Alma heran dan sampai bertanya kepada Alma dijalan.
‘’Eh, Alma’’ ‘’Hai, Sari’’ Sapa Alma dengan ramah. ‘’ Alma, aku nggak salah
liat yah, kamu jalan sama Nina. Murid yang miskin itukan!’’ Ucap Sari. ‘’Eh,
kamu nggak boleh gitu Sari, dia temanku! ‘’ Bentak Alma. ‘’ E… eh.. temanmu?
Kok kamu mausih temenan sm dia? Eh, Nina. Berharap banget yah berteman sm..’’
‘’Cukup, sekali lagi kamu ejek Nina, aku gak mau temenan sm kamu lagi. Aku gak
suka orang yang sombong!’’ Bentak Alma yang memotong pembicaraan Sari. ‘’Eh,
iya deh. Maaf ya Alma.’’ Ucap Sari. ‘’Jangan sama aku, sama Nina juga dong.’’
‘’Hah? Oke, maafin aku ya Nina,’’ Ucap Sari dengan kesal. ‘’Iya gak apa apa
kok, lagian juga apa yang kamu omongin benar, aku emang anak orang miskin’’
Ucap Nina dengan muka memelas. ‘’Ah, udah yuk Nina, kita kerumahku. Aku duluan
ya Sari!’’ Seru Alma. ‘’Yaa…’’
Sesampainya
dirumah Alma, Alma mengetuk pintu rumahnya. ‘’Tok.. tok.. tok..
Assalamualaikum.’’ ‘’Walaikumussalam..’’ Ucap mamah Alma sambil membukakan
pintu. ‘’Eh kamu bawa teman?’’ Kata mamahnya Alma. ‘’Iya mah, kenalin nama dia
Nina. Dia mau belajar bareng sama aku, gpp-kan, mah! ‘’ Seru Alma. ‘’ Iya gak
apa apa, silahkan masuk, Nina.’’ ‘’Makasih Tante’’ Ucap Nina sambil melangkah
masuk. Kemudian Nina diajak masuk kekamarnya Alma. Besar sekali kamarnya Alma,
penuh dengan boneka yang cantik cantik, membuat Nina terpesona. ‘’Wah Alma,
cantik cantik sekali bonekanya, beruntungnya kamu mempunyai mereka.’’ Ucap Nina
dgn senang. ‘’Ah iya, eh kamu boleh ambil satu kok.’’ Seru Alma. ‘’Ah,
benarkah? Eh tidak usah, terimakasih!’’ Nina menolak karena malu. ‘’Ambil saja,
aku lihat kamu daritadi senang sekali sm boneka itu, ini, buat kamu, anggap aja
kenang kenangan dari aku.’’ Ucap Alma sambil memberikan boneka tsbt kepada
Nina. ‘’Ah benarkah? Terimakasih Alma.’’ Ucap Nina senang. ‘’ Jaga baikbaik yah
bonekanya, eh sebentar aku mau kedapur dulu nyiapin minuman’’ Kata Alma.
‘’Nggak usah repot repot, Alma.’’ ‘’Nggak apa apa kok, sebentar ya’’ Kata Alma
sambil keluar dan menutup pintu kamarnya.
Didapur ada
mamahnya Alma sedang membuat kue. Lalu, Alma menceritakan semuanya tentang Nina
kepada mamahnya. ‘’Oh jadi begitu, pantas saja dia tidak seperti yang lain.
Matanya juga sembab, mamah heran tadi. Ternyata dia habis nangis ya. Yaudah
kamu jadi temannya saja, mamah rasa itu akan membuatnya lebih baik.’’ Ucap
mamah Alma. ‘’Oke, mah. Eh iya, aku bawa kue ini kekamar yah, mah.’’ Kata Alma
sambil mengambil sepiring kue yang baru saja matang. ‘’Um, bawa saja. Tawarin
Nina ya!’’ ‘’Pasti mah!’’ Seru Alma sambil membawa kue dan minuman itu keatas,
kekamarnya.
‘’Maaf Nina, aku
ninggalin kamu lama.’’ Kata Alma sambil duduk dan menaruh kue & minumannya.
‘’Gak apa apa kok, Alma. Eh iya, buku kamu banyak banget ya. Buku pengetahuan,
aku ingin sekali membaca semuanya. Kamu hebat Alma.’’ Ucap Nina merasa girang.
‘’Haha, iya. Baca aja, aku senang kalo kamu senang, eh iya. Diminum nih, ini
kue buatan mamahku, dicoba yaa!!’’ Seru Alma. ‘’Umm, enak banget kue buatan
mamah kamu, hebatnya. Makasih ya, Alma!’’ Kata Nina. ‘’Haha, makasih. Enak,
kan! Hehe, aku bantuin juga loh tadi. Eh iya, habis ini kita belajar ya!’’ Ucap
Alma. ‘’ Oke, Alma.’’ Kata Nina.
Merekapun belajar
bersama hingga sore, lalu Nina pamit pulang karena dia harus membantu ibunya
dirumah. ‘’Alma, terimakasih ya atas semuanya, aku pamit pulang.’’ ‘’Mau pulang
sekarang ya, huh.. Oke oke, besok kesiini lagi yaa, aku borong kok lemper kamu
jadi kamu nggak usah jualan lagi, kamu udah taukan jalan kerumahku, Nina?’’
Ucap Alma dengan senang.’’ Iya Alma, terimakasih atas bantuannya ya. Aku pamit
pulang, dah.’’ Nina melambaikan tangan melangkah keluar lalu pulang. Keesokan
harinya Nina tidak bersekolah. Seperti apa yang kemarin dia rencanakan, hari
ini dia pergi kerumah Alma.
‘’Assalamualaikum, Alma..’’ Nina mengetuk pintu rumah Alma.
‘’Waalaikumussalam, eh Nina, ayo masuk.’’ Sapa Alma dengan ramah. Nina duduk
diruang tamu dan Alma pergi kedapur membuat es. Ibu Alma ada pekerjaan di luar
kota sedangkan ayahnya jarang pulang karena pekerjaannya juga. Orang tua Alma
sangat sibuk sehingga dari dulu Alma lebih sering sendirian. Biasanya ada mbok
yang menemaninya, tapi sekarang mboknya sedang pulang kampong jadi Alma
sendirian dirumah ini. ‘’Alma, sepi banget disini, mamah kamu kemana? ‘’ Tanya
Nina sedikit bingung. ‘’Mamahku ada
pekerjaan diluar kota sehingga dia tidak pulang selama seminggu ini. Sedangkan
ayah memang jarang pulang karena pekerjaannya, aku sebenarnya iri sama kamu,
Nina.’’ Ucap Alma sedikit sedih. ‘’Hah? Memangnya kenapa, cerita padaku.’’ Ucap
Nina semakin bingung. ‘’Kamu, meskipun kamu tidak memiliki semua yang aku
punya, seperti boneka atau apalah. Setidaknya kamu selalu bersama orang tuamu,
penuh kasih sayang. Orang tuamu selalu ada disisimu, sedangkan aku. Dari kecil
ayah dan mamah hanya sibuk bekerja dan bekerja. Aku jarang sekali main sama
mereka, dari kecil aku hanya diurusi oleh mbok, tapi sekarang dia sedang pulang
kampung. Aku iri sama kamu Nina, hanya karena itu.’’ Ucap Alma sambil menangis.
‘’ Oh begitu, aku rasa meskipun kamu jauh sama orang tua kamu, mereka tetap
sayang kok sama kamu. Mereka pastinya ketika berada dirumah, mereka ngobrol dan
main bareng sama kamu, kan! Merekapun nggak sayang sayang untuk membelikan anak
kesayangannya boneka boneka yang cantik, karena mereka tidak bias bersama kamu
terus, jadi mereka membelikan kamu boneka boneka ini untuk menemani kamu! Ya
kan!’’ Ucap Nina sambil mengusap air mata Alma. ‘’Tapi, kasih sayang yang aku
perlu itu bukan dari boneka , hanya sajaa.. Huaa coba aja kalo mereka nggak
sibuk sama pekerjaan.’’ ‘’Udahlah Alma, itu juga untuk kamukan. Hayo, hapus air
matanya.’’ Ucap Nina menghibur Alma. ‘’Haha, iya juga sih. Huh, eh iya, Nina. Kelulusan nanti aku pindah ke
Singapura. Aku akan sekolah disana. Tapi aku nggak akan lupa sama kamu kok..’’
Ucap Alma memberitahu Nina. ‘’Oh benarkah, wah hebatnya.. Aku ingin sekali
kesana.’’ ‘’Nanti kalo kita udah samasama dewasa, kita jalan jalan yaa, kita
mengelilingi dunia.’’ Ucap Alma menghibur Nina.’’Benarkah, wah aku ingin
sekali. Kalo kita udah dewasa yaa, semoga kita sama sama sukses.’’ Ucap Nina
terlihat senang.’’ Aamiin.’’
Kemudian mereka
belajar bersama, dan setiap hari begitu.. Setiap hari, sehingga kepintaran Nina
tidak beda jauh dengan Alma. Setelah sehari, seminggu, sebulan, berbulan bulan
mereka belajar bersama, akhirnya Alma harus menempuh Ujian Nasional. Sehingga
Nina dan Alma semakin sedih karena mereka akan berpisah. Dihari Ujiannya Alma,
Nina menunggu diluar sekolah. Ketika pulang, Nina menyapa Alma dengan hangat.
‘’Alma..!!’’ ‘’Eh Nina, tumben kamu kesini. Ada apa, Nina?’’ Tanya Alma. ‘’Aku
mau kita main bareng sebelum perpisahan nanti, perpisahan kamu 3 hari
lagikan?’’ Tanya Nina. ‘’Iya sih, oke ayo kita main bareng!!’’ Seru Alma. Merekapun pergi kesebuah taman
bermain kecil lalu bermain ayun ayunan berdua. Mereka mengobrol asik sekali,
setiap hari begitu sampai harinya perpisahan.
Dihari
perpisahan, Alma sangat senang sekaligus sedih. Senangnya karena dia mendapat
ranking satu. Dia dihadiahi oleh orang tuanya handphone terbaru. Sedihnya, dia
harus berpisah dengan Nina. Hari ini juga dia harus berangkat ke Singapore,
sehingga dia berpisah dengan Nina disini. ‘’Alma, ini hari terakhir aku melihat
wajah kamu.’’ Ucap Nina sedih. ‘’Nina, ngga kok! Ayolah mau sampai kapan kamu
bersedih? Tersenyumlah!’’ Kata Alma sambil bersiap siap memfoto Nina. ‘’Haha,
iya ^^ ‘’ Ucap Nina. Merekapun berfoto berdua.
‘’Nina, ini kenang kenangan dariku, disini ada nomor
telepon, pin bb, dan nomor Whats App aku. Kamu bisa menghubungi aku darisini!’’
Ucap Alma sambil memberikan hp barunya ke Nina.’’Ah Alma, ini berlebihan. Udah
gausah makasih.’’ Ucap Nina menolak. ‘’Ayolah Nina, biar kita bisa tetap berhubungan!’’
Ucap Alma sambil memberikan hp nya ke Nina. ‘’Ah, astaga terimakasih ya Alma.
Maaf yah aku hanya bisa ngasih ini kekamu, ini buatanku sendiri. Simpan baik
baik ya..’’ Ucap Nina sambil memberikan gelangnya. Dia membuatnya sendiri, ada
dua sehingga mereka masing masing bisa memakainya. ‘’ Terimakasih yaa Nina!!’’
Ucap Alma senang sambil memakai gelang itu. ‘’Eh Nina, foto bareng yuk, foto
terakhir kita!!’’ Ucap Alma. ‘’Baiklah.’’ Merekapun berfoto lalu Alma naik ke
mobil menuju bandara. ‘’Dadah Alma, aku akan selalu merindukan kamu.’’ Ucap
Nina sambil meneteskan air mata.’’ Dah. Ninaa…’’ Alma menangis sedih.
Kemudian
Nina pulang, lalu menangis dikamarnya, memeluk bantal sambil memegang hp pemberian Alma. ‘’Kamu
kenapa Nina, eh kamu dapat hp darimana?’’ Ucap ibunya Nina bingung. ‘’Aku.. aku
sedih bu, sahabatku pergi. Hp ini pemberian sahabatku..’’ Ucap Nina sambil
menangis. ‘’ Tak lama kemudian,
handphonenya berdering. Dia menerima sms dari Alma.. ‘’Eh bu, sebentar, ada
sms.’’ ‘’Eh, apa isinya, bacain dong, ibu mau tau isi sms itu apa sih’’ Kata
ibu Nina terlihat nora. ‘’Nina!!!! Aku tidak jadi ke Singapore, akudidepan rumahmu nih!!! :D ‘’ Nina terkejut
lalu langsung lari keluar rumah, dan mendapati Alma sudah berada didepannya..
Ninapun langsung memeluk Alma dengan erat, lalu Alma berkata ‘’Nina, aku udah
mutusin kalo aku maunya disini, samakamu. Dan kamu bakal satu SMA sama aku,
oke..’’ Nina lalu menangis bahagia dan memeluk Alma dengan erat.. ‘’Terimakasih
banyak yah Alma!!!’’ Ucap Nina sambil memeluk Alma. ‘’Samasama, Nina!’’ Jawab
Alma..
Thanks for read ^^
No comments:
Post a Comment